Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian baru di China menyatakan bahwa dengan memakan banyak ikan, Anda akan dapat mengurangi tingkat depresi yang menyerang.
Para peneliti China di balik studi ini, menganalisis 26 studi yang melibatkan 150.000 orang dan menemukan bahwa mereka yang memakan banyak ikan, mengalami penurunan risiko depresi sebanyak 17 persen.
Menurut salah satu penulis studi tersebut, Dongfeng Zhang dari Medical College of Qingdao University, mengatakan bahwa tingginya konsumsi ikan akan menjadi sebuah keuntungan bagi pencegahan depresi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari laman
Immortal News, data yang dianalisis para peneliti itu dirilis pada tahun 2001 sampai 2014, dan mencakup informasi tentang orang di Amerika Utara, Eropa, Asia, Oseania dan Amerika Selatan.
Para peneliti itu menitik beratkan penelitian mereka pada asam lemak, vitamin, protein dan mineral yang ada pada ikan, sebagai penjelasan mengapa tingginya konsumi ikan dapat disangkut-pautkan dengan pengurangan risiko depresi.
Menurut mereka, asam lemak omega 3 yang ditemukan pada ikan adalah kunci dari aktivitas dopamin dan serotonin, yang dipercaya memiliki peran penting pada depresi.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC), depresi adalah gangguan suasana hati yang mengakibatkan perasaan sedih dan kehilangan minat, setidaknya menyerang 9 persen orang Amerika.
Sebuah penelitian yang dilakukan Heart Failure Association of the European Society of Cardiology, menyatakan bahwa depresi dapat meningkatkan tingkat kematian sebagai hasil dari serangan jantung.
Selain itu, sebuah studi yang dibuat oleh para dokter Pusat Medis Jantung di Salt Lake City, menemukan bahwa dengan mengobati depresi akan dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Begitu juga dengan para peneliti di Australia, yang mengatakan bahwa minyak ikan dapat mengurangi risiko timbulnya penyakit mental.
(mer)