Keramahan Warga Lokal Bikin Betah Berwisata di Turki
Fadli Adzani | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Sep 2015 16:12 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Turki adalah satu-satunya negara di dunia yang terbagi menjadi dua benua, yakni Benua Eropa dan Asia. Hal ini menyebabkan adanya percampuran budaya di dalam warga lokal Turki itu sendiri. Faktor ini juga membuat mereka punya banyak kemiripan dengan orang Asia. Salah satunya adalah keramahannya.
"Walaupun tampang mereka tampang Eropa, namun kelakuannya pun sama seperti warga di Asia," ujar Awan Yulianto, penulis buku Wisata Hemat Turki: Istanbul dan Cappadocia, saat konferensi pers peluncuran bukunya, Jakarta, Rabu (16/9).
Ia menambahkan, orang Asia yang bepergian ke Turki tidak akan menemukan kendala komunikasi. Bahkan, warga lokal akan ramah dan siap membantu jika kita mengalami kesulitan.
Hal ini sangat berbeda ketika berkunjung ke negara Eropa lainnya. Awan mengungkapkan, warga lokal di negara Eropa lainnya cenderung tak ramah ketika diajak ngobrol atau ditanyai.
"Kalau kita nanya jalan ke warga di negara Eropa lainnya, boro-boro ditengok, dicuekin aja," ujarnya.
"Tapi kalau di sana (Turki), ketika kita menanyakan sesuatu, warga lokal akan siap untuk membantu," tambahnya.
Walaupun faktor bahasa seringkali menghalangi komunikasi antar turis mancanegara dengan warga lokal di Turki, mereka akan berusaha semampu mungkin untuk membantu turis agar dapat menikmati pariwisata di negara mereka.
"Mereka akan tetap mencoba untuk membantu kita," ujar Awan.
Minim kriminalitas
Saat berwisata ke Turki, Awan juga mengatakan bahwa negara ini juga tergolong aman. Setidaknya dia mengukur dari pengalamannya sendiri saat berwisata di sana. Selama di sana dia mengaku tak pernah mengalami pengalaman buruk.
"Saya sendiri sih tidak pernah merasakan atau mendengar ada pencopetan dan segala macam di sana," tutur Awan.
Terutama bagi turis wanita yang ingin bepergian ke Turki, Awan menegaskan bahwa Turki adalah negara yang aman.
"Bagi wanita sih, di sana tidak ada yang usil ya, paling cuma nyapa saja, tapi nggak sampe mencolek atau yang lebih parah dari itu," kata Awan sambil bercanda.
"Mereka respectlah terhadap kita, pokoknya sama kayak di Asia aja lah." (chs)
"Walaupun tampang mereka tampang Eropa, namun kelakuannya pun sama seperti warga di Asia," ujar Awan Yulianto, penulis buku Wisata Hemat Turki: Istanbul dan Cappadocia, saat konferensi pers peluncuran bukunya, Jakarta, Rabu (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita nanya jalan ke warga di negara Eropa lainnya, boro-boro ditengok, dicuekin aja," ujarnya.
"Tapi kalau di sana (Turki), ketika kita menanyakan sesuatu, warga lokal akan siap untuk membantu," tambahnya.
Walaupun faktor bahasa seringkali menghalangi komunikasi antar turis mancanegara dengan warga lokal di Turki, mereka akan berusaha semampu mungkin untuk membantu turis agar dapat menikmati pariwisata di negara mereka.
"Mereka akan tetap mencoba untuk membantu kita," ujar Awan.
Minim kriminalitas
Saat berwisata ke Turki, Awan juga mengatakan bahwa negara ini juga tergolong aman. Setidaknya dia mengukur dari pengalamannya sendiri saat berwisata di sana. Selama di sana dia mengaku tak pernah mengalami pengalaman buruk.
"Saya sendiri sih tidak pernah merasakan atau mendengar ada pencopetan dan segala macam di sana," tutur Awan.
Terutama bagi turis wanita yang ingin bepergian ke Turki, Awan menegaskan bahwa Turki adalah negara yang aman.
"Bagi wanita sih, di sana tidak ada yang usil ya, paling cuma nyapa saja, tapi nggak sampe mencolek atau yang lebih parah dari itu," kata Awan sambil bercanda.
"Mereka respectlah terhadap kita, pokoknya sama kayak di Asia aja lah." (chs)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER