Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa hotel di luar negeri masih menawarkan ketersediaan konten porno bagi tetamunya. Hotel besar sekalipun. Namun kini, tawaran itu segera hilang. Hotel-hotel sudah tidak lagi menyediakan konten berdasarkan permintaan itu.
Huffington Post memberitakan, Hotel Hyatt termasuk yang baru memutus layanan itu. Sebelumnya, ia masih menyediakan film porno bagi tetamu yang meminta di kamar mereka.
"Konten ini tidak akan diperkenalkan lagi ke hotel-hotel baru Hyatt, dan tidak akan dilanjutkan lagi," demikian pernyataan resmi dari pihak hotel yang dikutip Huffington Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hotel itu bisa dibilang terlambat. Ia termasuk hotel terakhir yang melarang permintaan hiburan khusus dewasa untuk tamu di kamar. Marriott sudah lebih dahulu menghentikan layanan itu, beberapa tahun lalu.
Penyebabnya, mereka tidak lagi mendapat keuntungan besar dari layanan hiburan dewasa.
Biasanya, keuntungan dari penyediaan film porno di kamar hotel mencapai US$339 atau Rp4,5 juta per ruangan. Namun beberapa tahun belakangan, penghasilannya berkurang menjadi hanya US$107 atau Rp1,4 juta per ruangan.
Angka itu didapat dari laporan Riset Keramahtamahan PKF. Semakin tahun, semakin sedikit tamu hotel yang menyewa film porno dalam ruangan, karena mereka sudah bisa mendapatkannya dari ponsel pintar atau laptop.
"Permintaan film dewasa sangat turun karena jika mereka menginginkannya, mereka bisa mendapatkannya dari komputer," kata Bill Marriott, petinggi hotel Marriott saat diwawancara pada 2012. Selain itu, pornografi juga bertentang dengan moral bahkan agama.
Penghentian layanan itu mendapat apresiasi dari Pusat Eksploitasi Seksual Nasional di Washington. "Dengan langkah ini, hotel-hotel membuktikan diri mereka sebagai pemimpin yang baik bagi korporasi, yang bernilai positif dan aman lingkungan bagi konsumen mereka," kata presiden organisasi itu, Patrick Trueman.
(rsa)