New York, CNN Indonesia -- Ribuan pengunjung diperkirakan mendatangi Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, untuk terakhir kali melihat arsitektur khas Pusat Penerbangan Trans World Airlines sebelum bangunan futuristik ini diubah menjadi hotel.
Terminal, dibangun pada 1962 sebagai simbol Era Jet, dirancang oleh arsitek ternama kelahiran Finlandia Eero Saarinen yang juga merancang bangunan lengkung kota St. Louis.
Langit-langit putih melengkung di terminal itu akan direnovasi agar bisa dibuat ruang tamu, ruang konferensi dan beranda observasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Struktur bangunan era “Mad Men” ini, dan sekarang menjadi bangunan bersejarah, digunakan oleh TWA hingga maskapai penerbangan ini bangkrut pada 2001.
September lalu Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan persetujuan proyek hotel bernilai US$265 juta yang sebagian besar dibiayai oleh kemitraan antara JetBlue Airways Cop dan MCR Development, pemilik dan operator hotel ketujuh terbesar di Amerika Serikat.
Hotel berkapasitas 500 kamar ini direncanakan mulai beroperasi pada 2018.
“Ini adalah karya arsitektur paling luar biasa yang pernah anda kunjungi,” kata Jim Steven, manajer pembangunan kembali Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey selaku pemilik Bandara JFK itu.
Steven memperkirakan hingga lima ribu orang akan mengunjungi terminal ini pada Minggu (18/10), yang merupakan bagian acara Open House New York yang bertujuan mengundang pengnjung mengikuti tur gedung yang biasanya tertutup untuk umum.
Setiap tahun, banyak mantan pegawai TWA mengenakan seragam lama mereka berkunjung ke gedung bergaya pertengahan abad ini.
Gedung tersebut diresmikan ketika Presiden John F. Kennedy berkuasa di Gedung Putih.
“Menurut saya tahun ini ada daya tarik tersendiri di gedung tersebut.”
Tyler Morse, direktur utama MCR Development, berencana akan mempertahankan terminal itu sebagai pusat hotel dan mempertahankan fitur-fitur arsitek yang indah dengan menyatukan ruangan itu ke dalam lobby dua gedung enam lantai yang baru.
“Kami ingin mengembalikan kehidupan seakan-akan tahun 1962,” ujar Morse.
(yns)