Jakarta, CNN Indonesia -- Pros! Seruan itu terdengar di seantero ruangan. Di kanan-kiri, orang-orang sibuk bersulang, mendentingkan gelas besar yang penuh cairan berwarna keemasan. Sementara di latar belakang, musik khas Bavaria membahana, meramaikan suasana yang hiruk pikuk.
Sekilas, rasanya seperti berada di Munich, Jerman, tempat asal festival bir paling tersohor, Oktoberfest.
Kenyataannya, fenomena itu berlangsung akhir pekan lalu di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara.Indonesia memang tidak terlepas dari festival yang setiap tahunnya dirayakan jutaan orang tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di setiap negara, Oktoberfest seakan jadi agenda wajib. Pun demikian di Indonesia.Di Jakarta sendiri, perayaan Oktoberfest digelar di hampir setiap bar, cafe, juga pusat perbelanjaan.
Salah satunya La Piazza, Kelapa Gading. Berlokasi di Doc 88 dan The Barrels, La Piazza menghadirkan suasana yang serupa dengan Oktoberfest di negera asalnya.
Awalnya, Putera Mahkota Jerman, Pangeran Ludwig, yang kemudian bergelar Raja Ludwig I, menikahi Putri Therese of Saxe-Hildburghasuen pada tanggal 12 Oktober 1810. Warga Munich seluruhnya diundang guna merayakan pernikahan tersebut. Pesta besar pun digelar di alun-alun Kota, dimana juga diadakan balap kuda untuk meramaikan acara tersebut.
Sejak saat itu, setiap tahun, pesta perayaan dan festival di bulan Oktober selalu digelar dan kemudian berkembang menjadi Oktoberfest. Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan pesta dan festival ini selalu berubah dan bertambah besar.
Pada tahun 1910, di saat perayaan Oktoberfest ke-100, tercatat lebih dari 120 ribu liter bir dihabiskan oleh seluruh warga Munich.Mulai tahun 1960, Oktoberfest menjelma jadi perayaan global. Dimana banyak fotografer mengabadikan momen pria dan wanita Jerman mengenakan busana tradisional sembari berpesta bir, serta makanan khas Jerman, wurst atau sosis, goulash, Apfelstrudel, Kasespatzle, juga brezel.
Di Jakarta, Oktoberfest menjelma sebagai tradisi tahunan serta pesta semarak, dimana warga Jakarta mencicipi citarasa khas Bavaria yang dikemas secara meriah. Sembari mendengarkan lagu-lagu Jerman yang terasa asing namun punya melodi atraktif dan berbagi cerita bersama teman. (les/les)