Trombosis Bisa Ancam Kehamilan
Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2015 07:20 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kehamilan menjadi salah satu faktor yang dapat memicu trombosis atau pembekuan darah. Dokter spesialis penyakit dalam Cosphiadi Irawan mengatakan kondisi alamiah ibu hamil memang membuat mereka rentan mengalami trombosis.
"Secara alamiah kehamilan mengentalkan darah. Karakter ibu hamil sendiri membuat darah mengental," kata Cosphiadi dalam sebuah diskusi memperingati World Thrombosis Day di kawasan Cikini, Jakarta, belum lama ini.
Ada beberapa hal yang menyebabkan pengentalan darah pada ibu hamil dan mengarah pada trombosis. Cosphiadi menjelaskan sindrom antibodi antifosfolipid atau antiphospolipid antibody syndrom (APS) merupakan gangguan pada sistem pembekuan darah yang menyebabkan trombosis.
"Saat terjadi kehamilan, kadar APS mengganggu netralitas pembuluh darah. Bisa menyebabkan pembekuan darah," ujar dia.
Selain APS, dokter ahli penyakit dalam lainnya Karmel Lidow Tambunan mengatakan, kondisi uterus yang membesar juga memicu terjadinya trombosis. "Uterus membesar, menekan pembuluh darah, jadi aliran darah melambat. Biasanya terjadi di atas trimester dua," kata Karmel.
Aliran darah yang melambat menyebabkan sel darah berkumpul. Kumpulan sel darah inilah yang akhirnya memicu pembekuan darah. Untuk mengatasi hal ini, Karmel mengatakan ibu hamil bisa mengonsumsi pil anti koagulan. Tapi sebelum itu harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Pembekuan darah yang terjadi pada ibu hamil ternyata bisa menyebabkan keguguran. Hal ini bisa terjadi jika darah beku itu menyumbat vena placenta.
"Kalau darah kental tersumbat di pembuluh darah plasenta yang memberi makan janin, bayi tidak akan mendapatkan sumber makanan dan tidak mendapat oksigen," ujar Karmel. Akibatnya janin pun akan mati.
Pil KB Sebabkan Trombosis
Jika kehamilan bisa memicu terjadinya trombosis, kondisi pasca kehamilan juga bisa memicu terjadinya trombosis, terutama jika wanita mengonsumsi pil kontrasepsi atau pil KB.
Cosphiadi menjelaskan kadar esterogen yang terdapat pada pil KB menyebabkan defisiensi antitrombin III. Padahal antitrombin ini berfungsi melindungi koagulasi darah yang terlalu banyak. Jika kadarnya rendah, kecenderungan untuk koagulasi lebih mudah.
"Orang yang mengalami faktor risiko trombosis harus hati-hati mengonsumsi pil KB," kata Cosphiadi (les/les)
"Secara alamiah kehamilan mengentalkan darah. Karakter ibu hamil sendiri membuat darah mengental," kata Cosphiadi dalam sebuah diskusi memperingati World Thrombosis Day di kawasan Cikini, Jakarta, belum lama ini.
Ada beberapa hal yang menyebabkan pengentalan darah pada ibu hamil dan mengarah pada trombosis. Cosphiadi menjelaskan sindrom antibodi antifosfolipid atau antiphospolipid antibody syndrom (APS) merupakan gangguan pada sistem pembekuan darah yang menyebabkan trombosis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aliran darah yang melambat menyebabkan sel darah berkumpul. Kumpulan sel darah inilah yang akhirnya memicu pembekuan darah. Untuk mengatasi hal ini, Karmel mengatakan ibu hamil bisa mengonsumsi pil anti koagulan. Tapi sebelum itu harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Pembekuan darah yang terjadi pada ibu hamil ternyata bisa menyebabkan keguguran. Hal ini bisa terjadi jika darah beku itu menyumbat vena placenta.
"Kalau darah kental tersumbat di pembuluh darah plasenta yang memberi makan janin, bayi tidak akan mendapatkan sumber makanan dan tidak mendapat oksigen," ujar Karmel. Akibatnya janin pun akan mati.
Pil KB Sebabkan Trombosis
Jika kehamilan bisa memicu terjadinya trombosis, kondisi pasca kehamilan juga bisa memicu terjadinya trombosis, terutama jika wanita mengonsumsi pil kontrasepsi atau pil KB.
Cosphiadi menjelaskan kadar esterogen yang terdapat pada pil KB menyebabkan defisiensi antitrombin III. Padahal antitrombin ini berfungsi melindungi koagulasi darah yang terlalu banyak. Jika kadarnya rendah, kecenderungan untuk koagulasi lebih mudah.
"Orang yang mengalami faktor risiko trombosis harus hati-hati mengonsumsi pil KB," kata Cosphiadi (les/les)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER