Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika bayi kecil pasangan Diane dan Chris Walker didiagosis dengan
biliary atresia — penyakit yang membuat organ hatinya tak berfungsi — pasangan ini terus berjuang mencari donor untuk putrinya.
Namun malang tak bisa ditolak, sangat sulit mencari orang yang mau mendonasikan sebagian hatinya untuk putri kecil mereka, Natalia (1). Padahal tak seperti donor organ lainnya, jika didonorkan sebagian, lever yang sehat di tubuh si pendonor akan kembali melakukan regenerasi sel dan tumbuh dalam kondisi sehat dalam tiga bulan.
Kemudian betapa terkejutnya pasangan Walker ketika tiba-tiba seorang perempuan muda penggemar berat Star Wars, Diana Rotter, mengajukan diri sebagai donor. Padahal tak satupun dari keluarga Walker yang berasal dari Manassas mengenal Rotter sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya tak bisa membayangkan ada orang yang sedemikian tidak egoisnya,” kata Diane kepada
Today. “Seseorang yang begitu saja naik ke meja operasi. Padahal apa untungnya buat dia, dia benar-benar rendah hati. Dia orang yang luar biasa.”
Natalia, putri keluarga Walker lahir pada 17 November 2014 dengan sakit kuning yang tak sembuh-sembuh. Desember tahun lalu, dia dilarikan ke rumah sakit untuk mengetahui lebih lanjut masalahnya. Diagnosis dokter, Natalia mengidap
biliary atresia, kondisi yang sangat jarang terjadi dan mengancam jiwa pada bayi.
Saluran empedu Natalia tidak terbentuk dengan sempurna, membuat cairan empedu, cairan yang membantu pencernaan, terjebak di levernya. Seiring waktu cairan empedu mengalir ke darah dan semakin merusak levernya.
“Sebagian besar anak-anak dengan
biliary atresia meninggal dunia karena gagal hati dalam tahun-tahun pertama jika tak dilakukan tindakan medis,” kata Dr. Thomas Fishbein, yang menangani Natalia.
Bulan Januari lalu, MedStar Georgetown Transplant Institute mulai menyiapkan langkah pertama untuk menangani masalah Natalia. Mereka melakukan pembedahan untuk membuat
bypass sekaligus membendung empedu. Tapi ternyata cara ini tak berhasil.
Mereka mengatakan Natalia membutuhkan lever baru. Pada April, Natalia ditempatkan di daftar tunggu nasional untuk mendapatkan organ.
Sebenarnya Diane dan Chris bersedia mendonorkan sebagian dari lever mereka untuk Natalia. Tapi ternyata, kondisi berat badan mereka melampaui yang disyaratkan untuk bisa menjadi donor organ. Terpaksa mereka bersandar pada pendonor yang bersedia dan memenuhi syarat medis.
“Anda hanya tak tahu apa yang bisa diharapan. Anda tak tahu kapan Natalia akan pulang. Anda hanya bisa berharap pada antrean,” kata Walker . “Bayi saya mungkin tak akan bisa bertahan tanpa lever baru.”
Saat acara pembaptisan Natalia, Joy Rotter salah saorang teman kerja Walker datang. Sepulang dari acara itu Rotter menceritakan kondisi Natalia kepada putrinya, Diane. “Ibu saya sudah membicarakan masalah Natalia selama beberapa bulan,” kata Diane yang berasal Denton, Maryland. “Dia bertanya apa saya sempat berpikir bagaimana jika saya mendonorkan lever saya, dan saya mengatakan tentu saja.”
 Natalia sebelum operasi donor lever. (Dok. Walker Family) |
Pada Agustus, Rotter mulai menjalankan berbagai pemeriksaan guna menentukan kecocokan. Pemeriksaan darah menunjukkan Rotter dan Natalia Walker benar-benar cocok. Sembari menunggu hasil penelitian selesai, kondisi Natalia semakin memburuk. Saat itu Natalia sudah mengalami sirosis hati. “Kondisinya sudah sangat buruk, Natalia bisa meninggal dalam beberapa bulan saja,” kata salah satu tenaga medis.
Saat pembedahan ahli medis mengambil 20 persen dari lever Diane. Empat jam kemudian, Natalia mendapatkan hati baru.
Kisah sedih Natalia berakhir bahagia. 17 November lalu, Natalia merayakan ulang tahunnya yang kedua. Dia merayakannya bersama Diane, di rumah sakit.
Lega dengan kondisi kesehatan Natalia, Diane mengatakan dia akan beristirahat total untuk menantikan film kesayangannya,
Star Wars: The Force Awakens.
"Saya tak sabar menanti film itu," kata Diane.
 Keluarga Diana dan Chris Walker. (Dok. Walker Family) |
(utw/utw)