Jakarta, CNN Indonesia -- Mobilitas tinggi, tekanan pekerjaan yang menumpuk, ditambah jalanan yang macet, pastilah membuat bahu terasa memikul beton. Punggung pegal serta bahu dan leher yang kaku, sudah jadi keluhan biasa bagi warga perkotaan.
Jika sudah begitu, jawabannya hanya satu: pijat.
Masase memang menjadi solusi praktis untuk mengusir penat yang membuat badan terasa kaku. Tekanan tepat dari tangan-tangan ahli di titik pegal tidak hanya membuat lega, tapi juga mendatangkan rileks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tubuh yang rileks memengaruhi oksitosin, hormon bahagia di otak, yang kemudian menyebarkan rasa senang ke sekujur tubuh. Imbasnya, tidur lebih nyenyak, mood pun jadi jauh lebih baik.
Tapi, pijat tak sembarang pijat. Di kota besar seperti Jakarta, tempat pijat berserakan di penjuru kota. Dari yang berharga murah, hingga yang eksklusif dengan harga fantastis. Soal pilihan, itu tergantung kantong.
Hanya saja, bagi mereka yang mendambakan relaksasi total, harga kadang tidak jadi pertimbangan. Paling penting adalah kenyamanan. Disitulah spa-spa eksklusif membuka celah.
Mereka menawarkan fasilitas yang tak hanya lengkap, tapi juga punya kenyamanan di atas rata-rata. Para konsumen ditangani terapis bersertifikat, bahan yang digunakan pun tak sembarangan. Tidak jarang tempat spa yang mendatangkan material tertentu dari pelosok hanya demi kepuasan pelanggan.
Itu yang dilakukan Alameda Spa. Berlokasi di hotel bintang lima JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta, Alameda Spa jelas harus punya standard papan atas.
“Alameda Spa memang bagian dari fasilitas rekreasi yang dimiliki Hotel JW Marriott,” ujar Assistant Recreation Manager JW Marriott Agung Sukma, saat berbincang dengan
CNN Indonesia, Jum’at (27/11).
Selain spa, Alameda juga terkoneksi dengan pusat kebugaran, kolam renang, serta punya fasilitas jacuzzi serta sauna.
Total, pusat perawatan tubuh yang berlokasi di lantai 3 Hotel JW Marriott itu punya 10 ruangan spa, dengan pembagian 8 ruang spa untuk pelanggan pria dan dua untuk pelanggan wanita.
“Kenapa lebih banyak pria, karena memang tamu kami kebanyakan pria, umumnya para pengusaha yang datang ke Jakarta untuk berbisnis,” kata Sukma.
Melihat lokasinya yang dikelilingi gedung perkantoran dan terletak di sentra bisnis Mega Kuningan, wajar jika tamu hotel didominasi pengusaha. Atas alasan itu juga keberadaan Alameda Spa menjadi penting.
“Setiap hari kami selalu penuh. Banyak tamu yang ingin relaksasi,” tutur Sukma, sembari menambahkan umumnya tamu datang usai jam kerja. “Biasanya banyak yang reservasi di sore hingga malam hari.”
Jam operasional spa yang panjang mengakomodasi hal tersebut. Alameda Spa buka mulai pukul 08.00 WIB setiap harinya, dan menutup pintu pukul 23.00 WIB.
Pijat Pasir dan Lulur Jeruk
Berbicara spa, tak lengkap jika tak menyebut
signature treatment, atau perawatan yang jadi ciri khas. Di Alameda Spa, treatment yang banyak diminta tamu adalah pijat pasir atau
Hot Sand Therapy.Dari namanya, sudah bisa ditebak, ‘bintang utama’ terapi tersebut adalah pasir panas.
“Bukan pasir biasa, kami mendatangkan pasirnya khusus dari Lombok,” kata Sukma.
Pasir dikenal sebagai media yang lebih baik dalam menyimpan panas. Panas yang keluar dari kantong pasir akan membantu mengeluarkan racun dan menciptakan efek rileks pada sendi. Tingginya suhu kantung pasir mendorong peningkatan pada pembuluh darah dan fungsi jantung, sehingga mudah mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, yang dapat membantu membersihkan saluran peredaran darah. Sementara pasir Lombok, dipilih karena butirannya yang besar dan lebih lama menyimpan panas.
“Berbeda dengan terapi
hot stone yang bentuknya kaku, terapi pasir panas ini lebih bisa menjangkau otot-otot yang pegal dan panas dari pasir yang meresap ke kulit bisa memperlancar peredaran darah,” terang dia.
Tidak hanya pasir pantai saja, di dalam kantong berbahan suede itu juga tercampur kacang-kacangan serta rempah-rempah yang dipastikan membuat tubuh terasa hangat.
Terapi selama 90 menit tersebut dimulai dari pembersihan kaki menggunakan air hangat yang diberi potongan jeruk nipis. Kemudian, terapis akan meletakkan bantal pasir hangat di leher sementara kaki dan punggung dipijat dengan menggunakan kantung pasir hangat.
Sensasi pasir panas yang menyentuh leher serta bahu yang kaku langsung terasa. Otot pegal ‘dihangatkan’ pasir dan dilemaskan oleh pijatan lentur terapis, tanpa sadar, Anda bisa tertidur di meja pijat.
Tidak berhenti sampai disitu, usai otot dihangatkan dengan pasir, giliran terapis mengurai pegal tubuh menggunakan minyak bunga lavender yang dihangatkan. Pijatan khas Jawa yang menyasar otot kaku semakin membuat tubuh rileks. Terakhir, tubuh dilumuri dan digosok menggunakan parutan jahe yang dapat mengembalikan vitalitas dan kesegaran tubuh.
“Perawatan ini sangat cocok untuk mereka yang sering bekerja hingga larut dan mengalami jetlag. Jahe akan memperkuat efek panas dari pasir ke dalam tubuh kita dan mengangkat sel kulit mati”, ungkap Sukma.
Hasilnya, bukan hanya pegal menghilang, kulit pun menjadi lebih cerah berkat lulur jahe. Bonusnya, tubuh terasa hangat berkat ‘selimut’ jahe.
Tambahan lainnya, ruangan pijat juga dihangatkan dengan aroma rebusan jahe, serai serta daun salam, yang semakin meningkatkan suasana rileks. Usai membersihkan diri, segelas wedang jahe terhidang di atas meja, guna mempertahankan rasa hangat dari terapi.
“Karena banyak menggunakan rempah tradisional, terapi ini banyak dicari di musim hujan atau saat musim flu,” terang Sukma.
Kombinasi hangat jahe, pijatan menggunakan minyak serta butiran hangat pasir memang bisa mengusir masuk angin. Apalagi saat jahe dibalurkan ke seluruh badan.
Terapi lainnya yang juga jadi ciri khas Alameda Spa adalah
Orange Treats yang memanjakan tubuh menggunakan jeruk, mulai dari lulur, masase, hingga masker, semua menggunakan jeruk.
“Jeruknya asli, lulurnya pun kami buat dari bulir dan kulit jeruk,” tambah Sukma.
Tak Hanya Tamu HotelBerlokasi di hotel, tak berarti Alameda Spa eksklusif bagi penghuni JW Marriott. Buktinya, banyak pelanggan setia Alameda yang berasal dari lingkungan sekitar hotel, termasuk penghuni apartemen atau karyawan di perkantoran sekitar.
“Umumnya mereka datang saat makan siang, relaksasi selama 60 menit lalu kembali ke kantor,” tutur Sukma.
Terapi yang diminta pun bermacam-macam. Ada yang facial, pijat tubuh, refleksi, atau melakukan perawatan tangan dan kaki alias manicure dan pedicure. Sementara tamu yang mengambil paket biasanya di akhir pekan.
Soal harga, Alameda Spa memang punya kisaran harga yang cukup tinggi dibanding spa lain, yakni mulai Rp330 ribu untuk manicure hingga paket lengkap JW Executive Spa yang dibanderol Rp2,65 juta untuk terapi menyeluruh selama nyaris 6 jam. Adapun Hot Spa Theraphy dibanderol dengan harga Rp998 ribu.
(les)