Jakarta, CNN Indonesia -- Serial legendaris Star Wars banyak meminjam tempat-tempat bersejarah sebagai lokasi syuting. Dari tempat “ajaib” yang tak dikenal sebelumnya sampai tempat yang memang jadi destinasi wisata umum. Dari beberapa yang ditulis berikut, manakah yang sudah Anda kenal?
Hotel Ksar Hadada, TunisiaHotel Ksar Hadada berada di kawasan tua Desa Ksar Hadada, Tunisia, lima kilometer dari Ghomrassen dan 20 kilometer dari Tataouine ke arah selatan. Desa ini tak lain lembah dengan kedalaman 25-50 meter yang disebut Gattar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hotel Ksar Hadada relatif besar, mengesankan dengan banyaknya halaman rahasia dan tangga yang ternyata tidak menuju ke mana-mana. Pintu masuknya dari desa modern Ksar Hadada. Bangunan ini dulunya sebuah ksar, atau lumbung berbenteng.
Begitu masuk, Anda berada di dalam halaman hotel. Dan jika terus lurus sepanjang 20 meter, Anda akan sampai pada bagian ksar yang sudah tak digunakan, yang penampilannya berbeda jauh dengan hotel. Strukturnya telanjang, fasadnya tak dicat, serta sebagian besar sudah runtuh.
Hotel Ksar Hadada digunakan sebagai lokasi syuting Star Wars I (1999) untuk set Mos Espa, kota di planet Tatooine. Sejak jadi lokasi syuting Star Wars, Hotel Ksar Hadada jadi tujuan wisata populer Tunisia.
The Royal Palace of Caserta, ItaliaThe Royal Palace of Caserta adalah bekas rumah tinggal bangsawan di Caserta, Italia bagian selatan, yang dibangun raja-raja Bourbon di Napoli.
The Royal Palace of Caserta pernah dijadikan lokasi syuting Star Wars pada 1997 untuk set istana kerajaan Naboo milik Queen Amidala dalam Star Wars Episode I: The Phantom Menace (1999). Istana ini muncul lagi dalam Star Wars Episode II: Attack of the Clones (2002) sebagai istana Queen Jamillia.
The Royal Palace of Caserta jadi salah satu bangunan terbesar yang dibangun di Eropa pada abad ke-18. Pada 1997, istana ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Dalam hal volume, Royal Palace of Caserta adalah kediaman bangsawan terbesar di dunia dengan lebih dari 2 juta meter kubik dan menutup kawasan sekitar 47.000 meter persegi.
Pembangunannya dimulai pada 1752 untuk Charles VII dari Napoli. Pada akhirnya Charles tidak pernah tidur di sini karena harus melepas jabatan pada 1759 untuk menjadi Raja Spanyol. Proyek ini dilanjutkan anaknya ke-3 sekaligus penerusnya, Ferdinand IV dari Napoli, namun hanya rampung sebagian.
The Royal Palace of Caserta punya 1.200 ruang, di antaranya dua lusin apartemen, perpustakaan besar, dan sebuah teater meniru Teatro San Carlo di Napoli. Sebuah jalan monumental yang melintang 20 kilometer antara istana ini dan Napoli direncakan dibangun namun tak pernah terwujud.
Plaza de España di Sevilla, SpanyolThe Plaza de España (yang berarti “Alun-alun Spanyol”) adalah alun-alun berlokasi di Parque de María Luisa (Taman Maria Luisa), di Sevilla, Spanyol, dibangun pada 1928 untuk Pameran Ibero-American 1929.
Landmark Arsitektur Regionalisme yang didesain Aníbal González ini menggabungkan elemen Renaissance Revival dan gaya Moorish Revival (Neo-Mudéjar) pada arsitektur Spanyol. Bangunan utamanya dahulu dibangun di tepi Taman Maria Luisa untuk memamerkan industri dan teknologi Spanyol.
The Plaza de España digunakan untuk lokasi syuting Star Wars I: The Phantom Menace (1999) dan Star Wars Episode II: Attack of the Clones (2002) yang menampilkan shot-shot eksterior Kota Theed di Planet Naboo.
Guilin, TiongkokGuilin, yang berada di utara Daerah Otonomi Guangxi Zhuang di tepi barat Sungai Li, adalah salah satu kota tercantik Tiongkok. Guilin berarti “hutan osmanthus" karena memiliki banyak pohon osmanthus atau kua hua yang bunganya wangi.
Demikian indah pemandangannya, penduduk Tiongkok sampai-sampai menjuluki Guilin "yang terindah di kolong langit " yang dapat dinikmati sambil menyusuri Sungai Li.
Star Wars: Episode III Revenge of the Sith sebetulnya tidak pernah membuat syuting di sini, melainkan di Phuket, Thailand. Namun Guilin dijadikan backdrop planet Kashyyyk.
Tikal, GuatemalaTikal adalah reruntuhan kota kuno yang ditemukan di tengah hutan hujan Guatemala. Gubernur San Jose Ambrosio Tut, melaporkan adanya reruntuhan ini ke surat kabar Guatemala, La Gaceta, yang kemudian menamakan tempat itu Tikal.
Majalah The Berlin Academy of Sciences kemudian menerbitkan ulang laporan tersebut pada 1853. Mulailah arkeolog dan pemburu harta karun mendatangi hutan yang disebut dalam laporan.
Inilah salah satu situs arkeologi terbesar dan pusat peradaban Maya pra-Columbia. Berada di kawasan arkeologis Petén Basin, di Taman Nasional Tikal yang pada 1979 ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Tikal dijadikan lokasi syuting Star Wars: Episode IV A New Hope sebagai set Yavin. Adegannya ketika Rebel mengawasi Millennium Falcon mendarat di Yavin, diambil di puncak Kuil IV melihat ke arah timur tempat Kuil I, II, dan III yang tampak di film.
(sil/les)