Jakarta, CNN Indonesia -- Para pengguna Harley-Davidson mengaku tidak khawatir dengan tutupnya agen motor gede tersebut di Indonesia. Sebagai pencinta motor, mereka masih mempunyai banyak cara untuk melanjutkan hobi dan kecintaannya terhadap motor pabrikan Amerika tersebut.
Bahkan, komunitas-komunitas motor Harley-Davidson tetap optimistis, organisasi mereka akan terus hidup meski agen resmi di Indonesia tutup.
Direktur Harley Owners Group (HOG) Sahat Manalu mengatakan, tutupnya agen pemasok onderdil dan barang-barang asli yang berkaitan dengan Harley-Davidson itu tidak akan berimbas pada komunitasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keagenan Harley-Davidson memang ditutup, tapi kami akan tetap ada dan terus eksis," kata Sahat ketika ditemui usai konferensi pers di kawasan Ciputat, Jakarta, belum lama ini.
Ia mengaku tidak khawatir sama sekali karena menurut kabar yang ia dapat akan ada agen pengganti yang siap mengelola kebutuhan pencinta Harley di Indonesia.
"Dalam waktu yang tidak terlampau lama lagi, akan ada beberapa dealer lagi. Bukan hanya satu, ada dua bahkan sampai empat. Peminat dealer Harley semakin banyak," ujar dia.
Agen Harley-Davidson akan resmi tutup pada 30 Juni 2016. Jika nantibelum ada agen pengganti, Sahat mengatakan akan mengakomodasi semua kebutuhan anggotanya dengan cara menggandeng agen dari Singapura.
"Kita akan lapor ke Singapura. Kalau ada motor yang rusak, tidak bisa dibenerin, saya akan kontak langsung Singapura, mereka akan ke sini. Biayanya urusan yang punya motor," kata Sahat.
Hal serupa juga diungkapkan Varuta Thema dari Komunitas Harley-Davidson Club Indonesia. Laki-laki yang akrab disapa Jiun itu mengatakan pengendara motor punya banyak akal agar tetap menjalani hobinya meskipun mereka mempunyai kesulitan mendapatkan kebutuhan buat motornya.
"Saya merasa tidak masalah dengan motor kita. Disamping spare part genuine kita punya solusi lain yaitu produk after market. Bukan Harley tapi dibikin khusus untuk Harley. Lebih murah dan kualitasnya sama. Sudah puluhan tahun seperti itu tidak masalah," kata Jiun kepada
CNNIndonesia.com.
Namun, di satu sisi, Jiun merasa sedih dan kecewa atas tutupnya agen resmi Harley-Davidson. Padahal menurut dia merek motor gede tersebut punya jaminan untuk terus eksis.
"Kecewanya kenapa bisa sampai ditutup sedangkan brand ini kan jaminan kalau dikerjakan dengan benar. Saya dengar masalahnya kenaikan pajak. Soal kenaikan pajak, dari dulu memang ada kok malah dibesar-besarkan. Ini pasti ada
miss management," ujarnya.
Ketua Motor Besar Club Indonesia Cabang Jakarta Toto Hendarto juga tidak kehilangan akal untuk mendapatkan onderdil dengan merek asli meskipun tidak ada agen Harley di Indonesia. Kemajuan zaman menurutnya memudahkan orang untuk melakukan apa saja, termasuk mendapatkan onderdil Harley dari negara aslinya secara langsung.
"Sekarang zaman sudah canggih. Kita bisa beli online. Tidak takut tertipu juga karena ada referensi dari teman yang sudah terbiasa beli online," kata Toto.
Bahkan, ia juga tidak masalah jika harus pergi ke luar negeri untuk membeli onderdil motor kesayangannya.
Agen tunggal penjual motor besar Harley-Davidson, PT Mabua Harley-Davidson dan PT Mabua Motor Internasional memutuskan mengakhiri keagenannya mulai 31 Desember 2015 lalu. Namun, pihak Mabua baru memberikan keterangan resmi pada 10 Februari 2016.
Mabua memutuskan melakukan penghentian penjualan akibat iklim usaha pada sektor otomotif khususnya di bidang motor besar mengalami berbagai kendala salah satunya pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi terus menerus. Besarnya tarif bea masuk dan pajak juga menjadi alasan tersendiri.
Dengan keputusan tersebut, Mabua akan segera menutup semua gerai dan toko penjualannya yang tersebar di Jakarta dan Bali per 30 Juni 2016.
(les)