Alasan Ilmiah Makanan Siap Saji Tidak Mudah Rusak

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2016 08:31 WIB
Penggemar makanan siap saji melakukan eksperimen aneh untuk membuktikan ketahanan makanan tersebut dari jamur dan bakteri.
Ilustrasi burger. (Thinkstock/ehaurylik)
Jakarta, CNN Indonesia -- Makanan cepat saji memang praktis dan tak jarang menerbitkan air liur. Tapi, banyak juga penelitian yang membuktikan fast food buruk bagi kesehatan.

Di sisi lain, penggemar makanan siap saji melakukan eksperimen aneh untuk membuktikan ketahanan makanan tersebut.

Jennifer Lovedahl dari Alaska, mengunggah sebuah sebuah foto yang terdiri dari kentang dan ayam goreng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keterangan fotonya ia mengatakan sudah membeli makanan tersebut sejak enam tahun lalu dan meletakannya begitu saja di kantornya.

"Saya sudah membiarkannya begitu saja selama ini dan makanannya tidak membusuk, berjamur, atau rusak sama sekali. Aromanya seperti kardus," tulis Lovdahl dalam keterangan fotonya.

Tak hanya foto, beberapa orang juga mengunggah video untuk membuktikan bahwa makanan cepat saji tersebut memang benar-benar tidak membusuk.

Seseorang di Michigan, Amerika Serikat, juga pernah menyimpan burger keju dari sebuah restoran cepat saji selama dua tahun dan tidak membusuk atau rusak sama sekali.

Doktor dari Departemen Food Science and Quality Assurance di University of Guelp, Keith Warriner mengatakan makanan-makanan cepat saji itu tidak membusuk atau rusak, ketika makanan tersebut berada dalam kondisi tertentu.

Warriner mengatakan pada dasarnya, mikroba yang menyebabkan makanan membusuk membutuhkan air, nutrisi, kehangatan dan waktu untuk tumbuh. Jika salah satu dari hal tersebut tidak ada, maka mikroba tidak dapat tumbuh dan merusak makanan.

"Dalam contoh burger, patty kehilangan air dalam bentuk uap selama proses memasak. Sementara rotinya sudah melalui proses pemanggangan yang mengurangi jumlah kelembapannya. Ini berarti bahwa setelah dimasak sebenarnya hamburger cukup kering," kata Warriner dikutip dari Independent.

Dia melanjutkan, ketika didiamkan di suhu ruangan, burger akan kehilangan air lebih banyak, sekitar 40 persen untuk menjaga kelembapan. Saat tidak ada kelembapan pada makanan sementara kelembapan udaranya tinggi, burger hanya mengering, tidak membusuk.

Selain itu, suhu yang tinggi saat memasak juga telah membunuh bakteri yang ada pada burger sehingga burger tidak bisa rusak. (les/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER