Demi Senyum Istri, Seorang Pria Berikan Padang Bunga
Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Sabtu, 20 Feb 2016 14:48 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Cinta kadang membuat siapa pun rela melakukan apa saja. Cinta juga yang menggerakkan seorang kakek di Jepang membuat kebun bunga untuk istrinya yang tuna netra.
Tuan dan Nyonya Kuroki menikah, pada 1956. Mereka memiliki dua anak dan hidup bahagia di rumah mereka di Shintomi, Jepang. Mereka juga memiliki lahan pertanian.
Keduanya bekerja keras nyaris setiap hari, mulai dari membesarkan anak hingga mengurus 60 sapi di kandang. Mereka berencana, suatu hari nanti, bersama-sama mengelilingi Jepang.
Memasuki tahun perkawinan ke-30, Nyonya Kuroki mengalami kebutaan di usia 52 tahun, karena komplikasi penyakit diabetes yang dideritanya.
Kebutaan yang dialami oleh Nyonya Kuroki memaksa ia berhenti berladang bersama suami. Ia tak bisa lagi beraktivitas seperti dulu, termasuk bepergian.
Nyonya Kuroki merasa hidupnya sudah usai karena tak dapat lagi melihat dan hanya mengurung diri sepanjang hari. Dikisahkan, Nyonya Kuroki kehilangan senyuman yang dulu membuat suaminya jatuh cinta.
Suatu hari, Tuan Kuroki membawa setangkai bunga shibazakura merah muda yang cantik dan wangi. Ia berpikir, bila ia menanam bunga tersebut maka sang istri akan dapat tersenyum saat menikmati aromanya.
Dengan semangat penuh cinta, Tuan Kuroki menghabiskan dua tahun untuk mengubah lahan pertanian mereka menjadi padang bunga shibazakura. Ia menanam sendiri bunga tersebut hingga ribuan bunga dapat bermekaran di halaman rumahnya.
Kini, rumahnya banjir didatangi pengunjung yang ikut menikmati keindahan padang bunga karya Tuan Kuroki untuk sang istri. Mereka ikut menikmati keindahannya tanpa merusak, karena mengetahui kisah pasangan Koruki.
Namun yang lebih terpenting, selama lebih dari satu dekade sejak benih bunga pertama kali ditanam, Tuan Kuroki kini dapat melihat senyum bahagia istrinya yang senang dengan aroma bunga semerbak serta ramainya orang datang menjenguknya.
[Gambas:Youtube] (les)
Tuan dan Nyonya Kuroki menikah, pada 1956. Mereka memiliki dua anak dan hidup bahagia di rumah mereka di Shintomi, Jepang. Mereka juga memiliki lahan pertanian.
Keduanya bekerja keras nyaris setiap hari, mulai dari membesarkan anak hingga mengurus 60 sapi di kandang. Mereka berencana, suatu hari nanti, bersama-sama mengelilingi Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebutaan yang dialami oleh Nyonya Kuroki memaksa ia berhenti berladang bersama suami. Ia tak bisa lagi beraktivitas seperti dulu, termasuk bepergian.
Nyonya Kuroki merasa hidupnya sudah usai karena tak dapat lagi melihat dan hanya mengurung diri sepanjang hari. Dikisahkan, Nyonya Kuroki kehilangan senyuman yang dulu membuat suaminya jatuh cinta.
Suatu hari, Tuan Kuroki membawa setangkai bunga shibazakura merah muda yang cantik dan wangi. Ia berpikir, bila ia menanam bunga tersebut maka sang istri akan dapat tersenyum saat menikmati aromanya.
Dengan semangat penuh cinta, Tuan Kuroki menghabiskan dua tahun untuk mengubah lahan pertanian mereka menjadi padang bunga shibazakura. Ia menanam sendiri bunga tersebut hingga ribuan bunga dapat bermekaran di halaman rumahnya.
Kini, rumahnya banjir didatangi pengunjung yang ikut menikmati keindahan padang bunga karya Tuan Kuroki untuk sang istri. Mereka ikut menikmati keindahannya tanpa merusak, karena mengetahui kisah pasangan Koruki.
Namun yang lebih terpenting, selama lebih dari satu dekade sejak benih bunga pertama kali ditanam, Tuan Kuroki kini dapat melihat senyum bahagia istrinya yang senang dengan aroma bunga semerbak serta ramainya orang datang menjenguknya.
[Gambas:Youtube] (les)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER