Nancy Reagan, Ibu Negara yang 'Mempercantik' Gedung Putih
Megiza | CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2016 08:29 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Sosok mantan Ibu Negara Amerika Serikat Nancy Davis Reagan, yang baru saja mangkat pada Minggu (6/12) waktu setempat, memang identik sebagai wanita yang 'mempercantik' Gedung Putih dengan sentuhan fesyennya.
Alasannya, pemilik nama aseli Anne Frances Robbins itu, bertemu dengan sang mendiang Presiden Ronald Reagan saat keduanya berkecimpung dalam dunia keartisan, yang identik dengan dunia glamor.
Jika pada tahun 1961 sosok Jackie Kennedy dikenal sebagai first lady yang modis, maka 20 tahun kemudian nama Nancy disebut-sebut sebagai penerus Jackie karena membawa fesyen ke Gedung Putih.
Dengan latar belakang Hollywood, Nancy dikenal membawa karakter glamor sekaligus sederhana dalam busana-busananya sebagai pendamping presiden.
Beberapa desainer tercatat sempat mendandani Nancy. Mereka di antaranya adalah Oscar de la Renta, Bill Blass, Adolfo, Carolina Herrera, James Galanos dan juga Arnold Scassi.
Selama kurun waktu kepemimpinan suaminya yakni pada 1981 hingga 1989, wanita kelahiran 6 Juli 1921 ini sering tampil dengan gaun simpel ataupun penampilan yang terinsipirasi dari setelan khas Chanel dan blus berpita.
Sedangkan, penampilan kasualnya, Nancy kerap tampil senada dengan suaminya, yang lebih senang bergaya khas pria Amerika. Celana berbentuk pipa atau celana jeans dipadu dengan sweater, menjadi padanan andalannya saat mendampingi Ronald mengenakan pakaian jeans dan kemeja.
Desainer James Galanos, yang menyiapkan busana untuk Nancy pada pesta inagurasi tahun 1981 dan 1985, pernah mengatakan kepada Los Angeles Times, bahwa Nancy paham benar dengan gaya busananya. "Dan gayanya itu selalu sederhana dan elegan," kata Galanos.
Dalam sebuah wawancara dengan W Magazine pada 2007 silam, Nancy juga sempat menyatakan selera berbusananya. "Saya tidak suka (busana) yang terlalu banyak embel-embel. Saya lebih memilih pakaian yang sederhana," ujarnya.
Tak hanya menunjukkan busana first lady yang sederhana, Nancy juga dikenal sebagai penyuka warna merah. Sampai-sampai industri fesyen Amerika pun menggunakan julukan Reagan Red untuk busana berwarna merah yang identik dengan karakternya.
"Saya selalu menyukai warna merah, dan itu menjadi busana yang paling mudah saya pilih. Saya tidak memberikan nama Reagan Red, tapi nama itu melekat dengan sendirinya," kata Nancy, seperti dikutip dari Today.
Penampilan khas Red Reagan yang paling diingat itu ditampilkannya ketika dia mendampingi Putri Diana saat mengunjungi Washington DC pada 1995. Kala itu, Diana bahkan menunjukkan kekagumannya atas selera busana Nancy dengan menggunakan aksen saputangan merah di saku busana putih yang dikenakannya.
Perhatian Nancy akan sentuhan fesyen dan busana-busana desainer ternama di Gedung Putih kala itu ternyata tak lepas dari kritikus. Dia kian menuai kritik setelah mendekorasi ulang Gedung Putih dengan membeli keramik China, berlibur dan berbelanja pada saat Amerika dilanda resesi. Kritikus pun sempat melabelinya dengan julukan Ratu Nancy.
Namun, Nancy membela diri dengan menyebut penampilannnya sebagai bentuk dukungan kepada industri fesyen. Dia juga mengatakan gaun-gaunnya kelak akan didonasikan ke museum. Sementara itu, penggemar Nancy menilai sang Ibu Negara sebagai sosok yang berhasil membawa sentuhan elegan ke Gedung Putih.
Dalam dokumentasi yang ditampilkan di Reagan Library, wanita yang dijuluki sebagai First Lady of Style ini menyatakan tidak akan mengubah gayanya berbusana. "Anda harus mempunyai cara untuk melakukan sesuatu. Dan (fesyen) itu adalah cara saya," kata Nancy kepada W Magazine.
(meg)
Alasannya, pemilik nama aseli Anne Frances Robbins itu, bertemu dengan sang mendiang Presiden Ronald Reagan saat keduanya berkecimpung dalam dunia keartisan, yang identik dengan dunia glamor.
Jika pada tahun 1961 sosok Jackie Kennedy dikenal sebagai first lady yang modis, maka 20 tahun kemudian nama Nancy disebut-sebut sebagai penerus Jackie karena membawa fesyen ke Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa desainer tercatat sempat mendandani Nancy. Mereka di antaranya adalah Oscar de la Renta, Bill Blass, Adolfo, Carolina Herrera, James Galanos dan juga Arnold Scassi.
Selama kurun waktu kepemimpinan suaminya yakni pada 1981 hingga 1989, wanita kelahiran 6 Juli 1921 ini sering tampil dengan gaun simpel ataupun penampilan yang terinsipirasi dari setelan khas Chanel dan blus berpita.
Sedangkan, penampilan kasualnya, Nancy kerap tampil senada dengan suaminya, yang lebih senang bergaya khas pria Amerika. Celana berbentuk pipa atau celana jeans dipadu dengan sweater, menjadi padanan andalannya saat mendampingi Ronald mengenakan pakaian jeans dan kemeja.
Desainer James Galanos, yang menyiapkan busana untuk Nancy pada pesta inagurasi tahun 1981 dan 1985, pernah mengatakan kepada Los Angeles Times, bahwa Nancy paham benar dengan gaya busananya. "Dan gayanya itu selalu sederhana dan elegan," kata Galanos.
Tak hanya menunjukkan busana first lady yang sederhana, Nancy juga dikenal sebagai penyuka warna merah. Sampai-sampai industri fesyen Amerika pun menggunakan julukan Reagan Red untuk busana berwarna merah yang identik dengan karakternya.
"Saya selalu menyukai warna merah, dan itu menjadi busana yang paling mudah saya pilih. Saya tidak memberikan nama Reagan Red, tapi nama itu melekat dengan sendirinya," kata Nancy, seperti dikutip dari Today.
Penampilan khas Red Reagan yang paling diingat itu ditampilkannya ketika dia mendampingi Putri Diana saat mengunjungi Washington DC pada 1995. Kala itu, Diana bahkan menunjukkan kekagumannya atas selera busana Nancy dengan menggunakan aksen saputangan merah di saku busana putih yang dikenakannya.
Perhatian Nancy akan sentuhan fesyen dan busana-busana desainer ternama di Gedung Putih kala itu ternyata tak lepas dari kritikus. Dia kian menuai kritik setelah mendekorasi ulang Gedung Putih dengan membeli keramik China, berlibur dan berbelanja pada saat Amerika dilanda resesi. Kritikus pun sempat melabelinya dengan julukan Ratu Nancy.
Namun, Nancy membela diri dengan menyebut penampilannnya sebagai bentuk dukungan kepada industri fesyen. Dia juga mengatakan gaun-gaunnya kelak akan didonasikan ke museum. Sementara itu, penggemar Nancy menilai sang Ibu Negara sebagai sosok yang berhasil membawa sentuhan elegan ke Gedung Putih.
Dalam dokumentasi yang ditampilkan di Reagan Library, wanita yang dijuluki sebagai First Lady of Style ini menyatakan tidak akan mengubah gayanya berbusana. "Anda harus mempunyai cara untuk melakukan sesuatu. Dan (fesyen) itu adalah cara saya," kata Nancy kepada W Magazine.
(meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER