Peristiwa Langka, Gerhana Matahari Total Jadi Momen Keluarga

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Rabu, 09 Mar 2016 11:01 WIB
Banyak warga DKI Jakarta yang memilih untuk menyaksikan gerhana matahari, Rabu (9/3) pagi tadi, bersama keluarga tercintanya.
Masyarakat melihat proses gerhana matahari di pelataran halaman Planetarium, Jakarta, Rabu, 9 Maret 2016. Warga antusias melihat gerhana matahari yang sebelumnya terjadi di Indonesia pada 1983. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak warga DKI Jakarta yang memilih untuk menyaksikan gerhana matahari, Rabu (9/3) pagi tadi, bersama keluarga tercintanya.

Selain karena peristiwa tersebut langka terjadi, gerhana kali ini juga tiba bertepatan di kala libur hari raya Nyepi. Kedua alasan tersebut lah yang menjadi alasan bagi para orang tua untuk membawa serta anak-anaknya menyaksikan gerhana matahari di beberapa tempat pagi tadi.

Nana (35), pria asal Jakarta, menjadi contoh dari sekian banyak warga ibu kota yang menyaksikan gerhana matahari bersama keluarganya tadi. Ia mengaku telah tiba di kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, sejak pukul 05.30 WIB untuk menyaksikan gerhana matahari, bersama istri dan kedua anaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya penasaran gerhana seperti apa. Kirain dipikirnya bakal gelap, ternyata tidak terlalu gelap. Jadi suasana ramai saja dapetnya," kata Nana saat ditemui di kawasan TIM, Rabu (9/3).

Berangkat dengan keluarganya menggunakan kendaraan umum sejak pagi buta, pria yang sehari-harinya bekerja di instansi BUMN itu mengatakan bahwa dia memang sudah berniat lama melihat gerhana matahari hari ini di kawasan TIM.

Awalnya, Nana berharap ia dan keluarga dapat melihat gerhana matahari menggunakan fasilitas yang mumpuni dari pengelola Planetarium di kawasan TIM.

Namun, harapan tersebut bertepuk sebelah tangan karena jumlah fasilitas berupa teropong dari pengelola Planetarium, tak sebanding dengan banyaknya warga yang datang ke sana hari ini.

"Saya banyak dapet info dari browsing, media sosial. Pas hari libur juga, makanya saya ajak anak ke sini. Tapi saya nggak menyangka penuh banget orang," ujarnya.

Sarana Belajar Anak

Walaupun tak sesuai ekspektasi, namun Nana dan istrinya merasa tak salah membawa kedua anaknya yang masih sekolah di Sekolah Dasar untuk menyaksikan gerhana matahari di TIM pagi tadi. Menurut Tri (33), istri Nana, pengalaman melihat gerhana matahari langsung hari ini dapat menambah pengetahuan anak-anaknya mengenai alam semesta.

"Ini momen cukup penting ya, karena untuk bahan pembelajaran bagi saya dan kedua anak saya. Saya bisa beri tahu pada anak tentang fenomena unik ini kapan saja terjadi, seperti apa prosesnya," kata Tri.

Kedua anak Tri dan Nana sempat menyaksikan fenomena alam langka tadi dengan menggunakan teropong yang disediakan pengelola TIM. Mereka harus mengantri sebelum melihat gerhana dari teropong karena tak sempat memperoleh kacamata gratis yang disediakan pengelola TIM.

"Gerhananya kayak batu akik ayah. Kemarin sudah dikasih tahu Bu Guru akan ada gerhana matahari, kan ini kejadiannya 30 tahun sekali katanya. Senanglah bisa lihat gerhana, bisa lihat batu akiknya ayah," kata Fatihana (8), anak Nana dan Tri, sambil tertawa girang.

Usai menyaksikan gerhana dari teropong, Tri dan keluarganya mengaku langsung melihat fenomena tersebut dari layar besar yang menyiarkan live streaming penampakan tertutupnya matahari oleh bulan di dalam gedung Planetarium Jakarta. Setelah itu, mereka pun beristirahat sejenak sebelum melanjutkan kembali wisata di hari liburnya.

"Kita belum tahu mau ke mana lagi, mumpung libur paling wisata aja lah," kata Nana. (les/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER