Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi kebanyakan perokok, menghentikan kebiasaan menghisap tembakau seringkali menjadi hal yang cukup sulit untuk dimulai. Tak hanya untuk kaum pria, namun hal itu juga sering diakui oleh kaum wanita.
Bagi kaum wanita, banyak dari perokok yang menghentikan kebiasaannya pada saat memulai rumah tangga. Terlebih mereka yang ingin langsung mengikuti program memiliki keturunan.
Hanya saja, menghentikan kebiasaan merokok oleh wanita hamil ternyata dinilai sangat kecil dapat membuat perokok wanita berhenti total. Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Addiction ternyata membuktikan bahwa usaha berhenti merokok wanita hamil ini tak bertahan lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan mereka akan mulai merokok kembali enam bulan pasca melahirkan. Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika itu, peneliti mencoba mencari tahu kebiasaan merokok pada ibu hamil dan upaya mereka berhenti menghisap lintingan tembakau.
Para peneliti hanya menemukan, 13 persen dari responden wanita yang sanggup untuk berhenti merokok saat hamil dan tetap menjauhi tembakau setelah melahirkan.
Sedangkan, sebanyak 87 persen ibu hamil yang mencoba berhenti merokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya seusai melahirkan.
Fakta lainnya adalah dari 13 persen ibu hamil yang tetap berhenti merokok, sebanyak 46 persen dari mereka kembali merokok enam bulan setelah melahirkan.
"Kebanyakan ibu hamil yang perokok tidak dapat menghindari rokok ketika mereka hamil. Dan di antara mereka yang merokok, sebagian besar akan kembali merokok enam bulan setelah anaknya lahir," kata periset seperti dikutip dari
Time.
Dalam riset tersebut ditemukan juga bahwa semakin sedikit ibu hamil dan anaknya yang mendapatkan manfaat dari menghentikan kebiasaan merokok.
Data dari US Center for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa sekitar 10 persen wanita perokok di Amerika Serikat tetap menghisap linting tembakau di tiga bulan pertama kehamilan.
(meg)