Jurus Jitu Warga Jepang Turunkan Risiko Stroke

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 25 Mar 2016 13:55 WIB
Panduan dari Pemerintah Jepang ini bukan hanya sekedar mengatur jumlah asupan, tapi ternyata juga membuat penurunan risiko stroke hingga 22 persen.
Ilustrasi menu makanan. (Pixabay/Romi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masih ingatkah Anda tentang pedoman makan benar dari pemerintah, yaitu Empat Sehat Lima Sempurna? Bila Anda mengira pedoman yang sudah digalakkan sejak 1955 itu sudah ketinggalan zaman, maka baiknya melihat panduan makan dari Pemerintah Jepang yang baru-baru ini dibuat.

Pemerintah Jepang memutuskan untuk membuat sebuah panduan makan bagi masyarakatnya dari hasil penelitian yang dirilis pada the BMJ. Panduan tersebut bukan hanya sekedar mengatur jumlah asupan untuk warga Jepang, tapi ternyata juga membuat penurunan risiko kematian hingga 15 persen dalam periode 15 tahun.

Bukan cuma penurunan risiko kematian, namun panduan menu harian tersebut juga dapat menurunkan kematian karena stroke hingga 22 persen. Dengan penurunan risiko penyakit ini dapat membuat harapan hidup menjadi lebih panjang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedoman 'ajaib' tersebut bernama Japanese Food Guide Spinning Top dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kayo Kurotani, seorang peneliti senior di National Center for Global Health and Medicine, Tokyo, Jepang.

Penelitian itu mengambil prinsip hampir sama dengan kebiasaan makan orang Jepang yaitu tinggi asupan daging ikan dan produk kedelai, dan rendah dalam asupan lemak. Menurut Kurotani, 'aturan' makan ini penting untuk meningkatkan harapan hidup.

Ada lima jenis hidangan yang disarankan oleh Japanese Food Guide Spinning Top, yaitu serealia, sayuran, ikan dan daging, susu, dan buah-buahan. Kelima komponen ini dibuat dalam bentuk piramida terbaik dengan komposisi serealia berada di atas.

Secara umum, piramida terbalik tersebut hampir mirip dengan Empat Sehat Lima Sempurna. Serealia yang mewakili karbohidrat seperti nasi dan olahan gandum memiliki porsi yang besar, antara lima sampai tujuh porsi dalam sehari. Jumlah ini setara dengan sayuran, dengan lima hingga enam porsi.

Kemudian asupan protein yang diwakili ikan, dagingm telur, serta olahan kedelai sebanyak tiga hingga lima porsi sehari. Dilanjutkan dengan buah-buahan dan susu atau olahannya yang masing-masing sebanyak dua porsi dalam sehari.

Namun yang membedakan dengan Empat Sehat Lima Sempurna adalah panduan ini menyertakan konsumsi air dan teh serta aktivitas fisik sebagai bahan 'pemutar' makanan yang dikonsumsi. Pun, pedoman ini mengizinkan konsumsi cemilan dan minuman lainnya seperti alkohol, namun dengan jumlah yang secukupnya.

Satu lagi yang perlu dicatat, jumlah atau kandungan per porsi yang dikonsumsi tentu tidak seenaknya seperti di Indonesia. Porsi dalam panduan ini masih menggunakan takaran yang biasa dikonsumsi oleh orang Jepang.

Penelitian ini melibatkan 36 ribu pria dan 42 ribu wanita dari seluruh Jepang. Mereka diteliti kesehatannya, terutama semasa mengikuti panduan makan ini selama sepuluh tahun.

Hasilnya menunjukkan bagi yang mendekati pedoman ini punya risiko 15 persen lebih rendah meninggal karena sakit semasa mengikuti Japanese Food Guide Spinning Top, dibandingkan yang tidak mengikuti pedoman.

"Berdasarkan temuan kami, bersamaan dengan laporan sebelumnya, menemukan bahwa pola asupan berupa tinggi sayuran dan buah, juga asupan ikan dan daging, dapat secara nyata menurunkan risiko kematian kardiovaskular di populasi Asia Timur, terutama stroke." tulis peneliti.

Menurut peneliti, orang yang mengonsumsi sayur dan buah serta cukup ikan juga daging adalah yang terbaik dalam hal asupan nutrisi. Secara budaya, Jepang termasuk salah satu negara yang mengonsumsi lebih banyak ikan dan sangat sedikit mengonsumsi daging sapi serta babi dibandingkan orang Barat. (end/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER