Tujuh Alasan Hindari Konsumsi Daging Beku

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 19:19 WIB
Dokter menyebut daging olahan yang dibekukan banyak dibuat dari daging yang seharusnya dapat dibuang.
Ilustrasi daging beku. (Thinkstock/Givaga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Memasak makanan dari bahan yang sudah dibekukan, memang lebih mudah dan tak memerlukan waktu lama. Namun, kini Anda perlu mempertimbangkan kembali penggunaan bahan dasar masakan Anda, terutama daging beku.

Direktur Bedah di NYC Surgical, Dr David A. Greuner, berpendapat bahwa daging olahan dibuat dari bagian daging yang seharusnya dapat dibuang.

"Daging tersebut dikombinasikan dengan produk yang tidak dapat dimakan dan bahan kimia yang membuat campuran tersebut terasa lezat," ujar David, seperti dilansir dari Daily Meal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, hal itu berarti daging hewan yang digunakan tidak bernutrisi. Kemudian dengan isi 'buatan', penambah rasa, dan pengawet yang ditambahkan dalam jumlah besar.

"Sehingga menjadikan racikan itu sebagai produk baru yang menarik dari segi tampilan dan aromanya, walau dari segi nutrisi sangat minim," kata David.

Berikut hal-hal mengenai kandungan yang perlu diketahui dalam daging ham dan hotdog, yang sudah menjadi makanan sampingan selama bertahun-tahun. Dirangkum menjadi tujuh alasan mengapa daging olahan tidak sehat dan tidak seharusnya dikonsumsi.

1. Kandungan Sodium yang Tinggi
Psikiater Anak dan Dewasa di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Dr Rohit Chandra, mengatakan bahwa daging olahan memiliki kandungan sodium yang tinggi. Tidak memakan daging olahan adalah salah satu cara yang baik untuk mengurangi konsumsi sodium.

2. Mengonsumsi satu buah sosis setara dengan mengisap satu batang rokok
Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan pernyataan pada tahun 2015, bahwa daging olahan sama buruknya dengan merokok yang mengandung karsinogen (zat yang dapat menyebabkan kanker). Mereka menempatkan hot dog, sosis, dan daging olahan lainnya dalam kategori yang sama dengan alkohol, arsenik, dan tembakau, sebagai penyebab risiko kanker. Pastikan Anda memilih daging segar yang sehat untuk diolah sendiri dan tidak merokok, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kesehatan Anda.

3. Kandungan lemak yang tinggi
Hal ini umumnya terdapat pada beberapa daging olahan seperti sosis dan bacon. "Saya tidak mau makan bacon, karena penuh lemak dan kolesterol, dengan nilai gizi yang sangat minim," ujar Ahli Bedah Jantung dan Dada di Rumah Sakit San Jose, California, Dr Omid Javadi.

4. Injeksi Hormon
Ungkapan 'hormone injection' mengingatkan pada penyalahgunaan steroid. Hotdog, bacon, dan semacamnya mengandung daging yang telah tercemar dengan proses suntik hormon yang tidak wajar. Biasanya yang mengonsumsi makanan yang sudah disuntik hormon ini adalah para binaragawan.

5. Menyebabkan Diabetes
Penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, dilansir dari CBS News, pada tahun 2010 ditemukan bahwa memakan daging, sosis, dan hotdog dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 19 persen.

6. Risiko pada Kesehatan Jantung
Meninjau dari penelitian yang sama, Ryan mencatat bahwa memakan daging olahan dapat meningkat resiko penyakit jantung sebesar 42 persen.

7. Meningkatkan Risiko Kanker Usus
"Para ilmuwan dari 10 negara sepakat bahwa makan daging olahan, merokok, makanan asin yang difermentasikan atau diawetkan dengan bahan kimia, meningkatkan kemungkinan risiko kanker usus," ujar Samantha. "Tidak hanya bacon, tetapi juga daging ham, pastrami, salami, hotdog dan lainnya. Daging merah yang bukan olahan pun memiliki kemungkinan adanya kandungan karsinogen.

(meg)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER