Masa Pubertas Anak Dipengaruhi Catatan Pubertas Orang Tua

Megiza | CNN Indonesia
Senin, 18 Apr 2016 14:37 WIB
Dalam kajiannya, peneliti Denmark menemukan bahwa terlalu cepat atau tidak datangnya masa pubertas anak tergantung masa puber orang tua di masa lalu.
Ilustrasi remaja. (Oneinchpunch/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anak laki-laki dan perempuan disebut dapat mengalami masa pubertas lebih cepat jika ibu atau ayahnya dewasa lebih cepat dari umur seharusnya pada saat remaja. Hal tersebut diungkap oleh para peneliti asal Denmark.

Dari 672 anak perempuan dan 846 anak laki-laki yang dijadikan sebagai responden, ternyata beberapa anak telah menunjukkan tanda-tanda masa dewasa dalam usia yang masih sangat muda.

Besar kemungkinan percepatan masa dewasa itu diturunkan dari kedua orangtua mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tak diragukan lagi, kedua faktor yakni genetik dan lingkungan berpengaruh besar terhadap datangnya masa pubertas," ujar Kepala Peneliti dari Universitas Kopenhagen, Dr Christine Wohlfahrt-Veje, kepada Reuters.

"Studi kami menemukan bahwa ibu dan ayah dapat menurunkan faktor tersebut kepada anak laki-laki dan perempuan. Namun indikasi masa pubertas seperti payudara dan rambut kemaluan pada anak perempuan kurang tergantung pada genetik. Hal itu lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti pola perkembangan pada masa anak-anak ataupun paparan lingkungan lainnya," katanya.

Berdasarkan penelitian, anak-anak yang mengalami masa pubertas lebih cepat cenderung memiliki tubuh lebih pendek dibanding teman-temannya di masa dewasa.

Sebab, perkembangan biologis mereka yang lebih cepat dapat membuat pertumbuhan tulang mereka berhenti. Tak hanya itu, mereka yang mengalami masa pubertas dini juga dianggap cenderung mengalami obesitas pada masa dewasa.

Besar kemungkinan mereka menghadapi masalah sosial dan emosional serta pengalaman seksual lebih dulu dibanding teman sebayanya di masa remaja.

Beberapa hasil riset terbaru menunjukkan pubertas dini pada umumnya dialami anak-anak perempuan di negara berkembang.

Faktor lingkungan seperti diet, obesitas dan juga bahan kimia yang meniru hormon manusia diduga telah memainkan peran atas percepatan masa puber itu sendiri.

Untuk mengetahui kontribusi faktor genetik dalam penentuan masa pubertas, Wohlfahrt-Veje dan peneliti yang lain, melakukan pengujian dari rekaman medis tahunan anak-anak yang dimilikinya dalam kurun waktu 2006 dan 2013.

Selain itu, dikumpulkan juga data pubertas para orang tua yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner.

Ditemukan, ketika ayah mengalami masa dewasa lebih cepat, maka rambut kemaluan anak laki-lakinya cenderung akan muncul lebih cepat satu tahun daripada anak-anak yang ayahnya lebih lambat mengalami masa puber.

Anak laki-laki yang berkembang lebih awal juga mengalami pertumbuhan testis lebih cepat 9,5 bulan dari anak-anak yang ayahnya terlambat mengalami pubertas.


(meg)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER