Demi Tarik Turis, Kota di China Jual Aksi Adu Ayam

Megiza | CNN Indonesia
Senin, 18 Apr 2016 12:12 WIB
Kota bernama Turpan itu berharap akan kedatangan lebih banyak wisatawan dengan menawarkan aksi adu ayam sebagai salah satu daya tarik mereka.
Ilustrasi permainan adu ayam di China. (China Photos/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah kota kecil di wilayah barat-laut daerah otonomi Uighur, Xinjiang, China, berencana untuk menggunakan laga adu ayam jago sebagai penarik wisatawan asing.

Laga yang dianggap kontroversial karena melibatkan perjudian ini disebut-sebut telah menjadi bagian dari sejarah kota Turpan selama lebih dari 280 tahun.

Kini, warga Turpan berharap asosiasi adu ayam di China dapat membantu mereka untuk mengajak turis asing berkunjung ke kota ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurang lebih seperenam penduduk kota itu, sekitar 100ribu orang, dipastikan telah terlibat dalam industri adu ayam ini.

Dalam wawancara dengan kantor berita China, Xinhua, pemerintah kota Turpan, Perhat Kadir, mengatakan bahwa warganya berharap adu ayam akan menjadi ciri khas kota mereka.

"Sama seperti Spanyol yang terkenal dengan adu banteng, kami juga berharap adu ayam ini dapat menjadi simbol untuk Turpan," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.

Rencananya, pada akhir tahun mendatang asosiasi adu ayam di Turpan akan diresmikan. Nantinya, asosiasi tersebut akan mempromosikan sekaligus berperan untuk mengatur arena adu yang bakal dibuat di area pasar lokal ataupun bazar.

"Kami akan membawanya ke permukaan, jadi perjudian ilegal dapat dihilangkan. China sudah punya tradisi ini sejak ribuan tahun silam," katanya.

Di negeri tirai bambu ini adu ayam memang menjadi permainan yang legal dan hampir dimainkan di seluruh daratan China. Hanya saja, aksi adu ayam ini tidak dianggap sebagai aktivitas olahraga yang umum.

Menurut situs cankaoxiaoxi.com, seorang pria bernama Ismail Iblahim, yang disebut-sebut sebagai raja adu ayam di Xinjiang, bertaruh dalam adu ayam menggunakan ayam peliharaannya hingga 30ribu yuan atau setara dengan Rp559juta.

Juru bicara Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals sebuah badan pemerhati hewan ternama di Inggris, Leanne Plumtree mengatakan meski adu ayam merupakan tradisi di China, namun hal itu tak bisa menjadi alasan dilegalkannya olahraga yang terbilang sadis ini.

"Adu ayam membuat unggas-unggas yang terlibat terluka parah. Mereka pun kerap diadu berkali-kali sampai akhirnya mati. Adu ayam sudah ilegal untuk dilakukan di Inggris dan Wales sejak tahun 1835, dan di Skotlandia 60 tahun kemudian. Kami mengimbau turis Inggris untuk tidak memberikan dukungannya kepada aksi kejam terhadap hewan ini," ujarnya.

(meg)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER