Jakarta, CNN Indonesia -- Puas-puaskan menikmati smoothie dan banana split selagi bisa. Menurut
CNN Money, penyakit yang dikenal sebagai penyakit panama atau layu fusarium memusnahkan tanaman pisang, terutama cavendish, di Asia, Australia, Afrika, dan Timur Tengah. Cavendish adalah pisang yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Amerika.
Penyakit ini bukan pertama kali menyerang industri pisang. Pada 1960-an, seperti diberitakan
Food and Wine, serangkaian layu fusarium menyapu gros michel, yang, hingga masa tersebut, merupakan pisang biakan paling disukai di dunia.
Setelah itu, para produsen mengganti perhatiannya ke cavendish, varietas yang lebih rendah tapi kebal terhadap penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lain lagi ceritanya dengan wabah panama dan layu fusarium kali ini. Cavendish tak punya kekebalan serupa terhadap serangan yang baru ini dan sepertinya petani dan ilmuwan sudah angkat tangan. Para peneliti tengah mencari pengganti pisang biakan.
Beberapa jenis cavendish mutant sedang diuji di Filipina dan Tiongkok. “Pisang-pisang itu lumayan menjanjikan,” ujar ilmuwan pisang Inge Van den Berge kepada CNN Money.
Cavendish mutant itu memang tidak ideal, karena menurut Van den Bergh, tak seenak cavendish yang kini dikenal.
Amerika Latin, wilayah pemasok pisang-pisang itu di Amerika Utara, kini terkena wabah, namun harga pisang di AS tidak, atau belum, meningkat. Jika penyakit tersebut tidak dikendalikan, tak mustahil menyebar ke seluruh penjuru Amerika Latin melalui tanah.
Jika itu sampai terjadi, harga pisang akan naik dan cavendish favorit akan hilang selamanya.
(sil)