Yogyakarta, CNN Indonesia -- Libur panjang mulai tanggal 4 hingga 8 Mei 2016, membuat seluruh kamar hotel berbintang di Yogyakarta habis dipesan oleh wisatawan. Ludesnya pesanan kamar hotel selain hotel bintang empat dan lima itu diketahui pada Sabtu (30/4).
“Khusus hotel bintang empat dan lima dimungkinkan masih tersedia beberapa kamar kelas eksekutif atau
suite room dengan tarif sewa mulai Rp4 juta per malam,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Sabtu, seperti dikutip
Antara.
Istijab menuturkan bagi wisatawan yang ingin bermalam di Yogyakarta akan diarahkan untuk memesan kamar hotel nonbintang. Meski juga mengalami lonjakan okupansi, hingga saat ini, menurut dia, kamar hotel nonbintang masih tersisa 30-40 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wisatawan yang akan
booking kamar mulai kami arahkan ke hotel-hotel nonbintang. Kami berharap peningkatan kunjungan wisatawan juga merata dirasakan hotel nonbintang," ujarnya.
Dia menyebutkan hingga saat ini jumlah kamar hotel berbintang di DIY mencapai 8.500 kamar dan hotel nonbintang berjumlah 13.000 kamar.
Meski mengalami tren peningkatan okupansi, kata Istijab, pengusaha perhotelan di DIY tidak akan menaikkan tarif sewa kamar. "Tidak ada diskon, namun juga tidak ada tarif tambahan," kata dia.
Menurutnya, sejak pertengahan April 2016 sebagian besar bisnis perhotelan di DIY mengalami peningkatan okupansi karena memasuki musim padat pengunjung.
“Menjelang pertengahan April okupansi hotel berbintang meningkat menjadi 75 persen dari 40 persen pada hari-hari biasa,” ujarnya.
Selain pengaruh liburan, menurut dia, tren peningkatan okupansi itu didukung dengan mulai pulihnya kegiatan meeting, insentive, convention, and exhibition (MICE) serta kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman.
(obs)