Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa orang mengatakan kebahagiaan tidak ditentukan dari banyaknya uang yang dimiliki. Namun, bagi Elizabeth Dunn, associate professor psikologi University of British Columbia, ia punya pendapat lain.
"Pertama kali yang harus dipahami adalah lebih baik memiliki uang lebih dibanding kurang. Orang yang mengatakan uang tidak berkaitan dengan kebahagiaan itu salah. Memang itulah yang terjadi," kata Dunn ketika berbincang dengan CNNIndonesia.com di sela-sela sesi presentasinya di Wealth Wisdom the Essence of Wealth di Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (11/5).
"Namun hal yang menarik adalah hubungan antara uang dan kebahagiaan yang dapat memudar. Misalkan orang mencari uang dengan kerja keras hanya untuk membesarkan anak mereka. Sehingga yang terjadi adalah kebahagiaan dari uang itu baru muncul ketika anaknya tumbuh besar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia beserta rekannya seorang professor Harvard University, Michael Norton, telah melakukan serangkaian penelitian di Amerika Serikat tentang hubungan uang serta kebahagiaan.
Rangkuman mereka dibentuk sebuah buku berjudul
Happy Money: the New Science of Smarter Spending.
Dunn datang dari Kanada ke Indonesia untuk mengungkapkan cerita tentang bukunya itu. Buku yang terbit 2013 itu membuat banyak orang tertarik dengan pendapat Dunn dan Norton tentang bagaimana uang dapat membuat seseorang lebih bahagia.
Elizabeth menyatakan bahwa uang memang menjadi hal yang penting dalam kehidupan kala ini. Namun tidak berarti bahwa uang menjadi segalanya. Menurut Dunn, kekayaan non material yang dimiliki oleh seseorang dapat memiliki dampak lebih besar atas kebahagiaannya.
Ia memaparkan, rata-rata orang bekerja setiap tahun di Amerika Serikat dapat mengumpulkan uang sebesar US$75 ribu atau lebih dari Rp997 juta. Namun uang sebesar itu tak dapat membawa kebahagiaan setiap hari.
"Apakah harus punya banyak uang untuk bahagia? Tidak juga. Dari penelitian yang sudah kami lakukan, uang dapat membawa kebahagiaan lebih. Cara mereka menghabiskan uang tersebut sama pentingnya dengan jumlah uang yang harus mereka dapatkan," kata Dunn.
Menurut Dunn, seperti yang ditulis dalam bukunya, setidaknya ada lima perinsip dalam penggunaan uang guna membuat seseorang menjadi lebih bahagia. Prinsip-prinsip itulah yang membuat uang jauh lebih berarti dari pada sekadar upah bekerja demi bertahan hidup.
Beberapa prinsip tersebut adalah menggunakan uang untuk mendapatkan pengalaman, kemudian menggunakan uang dengan bijaksana, menggunakan uang agar hidup lebih efisien, mengatur strategi menikmati barang pembelian, dan berinvestasi pada sesuatu yang membuat hidup lebih bermakna.
(meg)