DNA Tikus dan Manusia Ditemukan dalam Burger

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mei 2016 10:25 WIB
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, ditemukan banyak burger dengan komposisi yang tidak sesuai dengan yang dicantumkan.
Ilustrasi. (Thinkstock/Ehaurylik)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam sebuah uji DNA yang dilakukan oleh Clear Lab pada ratusan burger di Amerika Serikat, terungkap beberapa kasus. Kasus tersebut mulai dari pemalsuan komposisi pada burger veggie (sayuran), hingga masalah higienitas.

"Kami menemukan beberapa kasus dari penggantian bahan tak terduga, seperti daging yang tak tercantum pada label komposisi," tulis tim peneliti Clear Labs dalam laporan yang mereka publikasikan.

Clear Labs menggunakan 258 sampel yang terdiri dari 79 merek dan 22 ritel. Mereka meneliti daging giling, daging burger beku, produk burger cepat saji, dan produk burger khusus vegetarian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui uji DNA, Clear Labs mencoba mengamati keaslian DNA dari komposisi burger, kontaminasi, gluten, kandungan metal, senyawa alergen, hormon, antibiotik, hingga kuman dan kandungan berbahaya seperti pestisida.

Mereka menemukan bahwa terdapat 6,6 persen dari sampel menggunakan bahan yang tak dicantumkan di label komposisi; 14 bahan yang seharusnya ada di label tapi tak ditemukan pada sampel vegetarian; hingga kasus kandungan DNA sapi pada patty vegetarian.

Selain itu, sebanyak empat dari 11 sampel burger vegetarian terbukti positif mengandung patogen yang dapat membuat konsumen keracunan.

Bukan cuma itu, sebanyak 1,6 persen sampel burger menghadapi masalah terkait higienitas, sebanyak tiga produk burger yang diteliti mengandung DNA tikus, dan sebanyak satu sampel mengandung DNA manusia.

"Walaupun sangat sedikit ditemukan, namun untuk diperhatikan bahwa kandungan DNA manusia dan tikus dapat berbahaya bagi kesehatan konsumen," tulis Clear Labs.

Mereka juga menegaskan, secara umum, keberadaan DNA manusia dan tikus dalam burger merupakan indikator kualitas yang rendah dan terkait dengan kepatuhan serta konsistensi pelaksanaan protokol tentang keamanan pangan.

Penemuan DNA manusia dan tikus ini bukan berarti bahwa sampel menggunakan daging manusia atau tikus. Namun bisa jadi terdapat bagian kecil dari manusia atau tikus seperti rambut, kuku, atau darah yang kemudian tercampur dalam bahan makanan.

Pemerintah Amerika Serikat telah memiliki peraturan ketat terkait keamanan pangan yang tercantum pada pedoman yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat.

"Temuan kami menunjukkan bahwa industri daging sapi secara keseluruhan telah mendapatkan manfaat dari ketatnya peraturan dan persyaratan pengujian yang agresif," ungkap Clear Labs.

Meski tidak menjabarkan perusahaan yang memproduksi burger-burger tersebut, Clear Labs berharap temuannya dapat menjadi informasi baru untuk brand-brand yang menawarkan menu burger vegetarian. Mereka pun berharap para resto yang menyajikan menu tersebut dapat semakin memperketat pengawasan.

(meg)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER