Setelah Bercerai, Pria Berhenti Makan Sayur

Silvia Galikano | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mei 2016 10:57 WIB
Pola makan perempuan tak berubah secara signifikan, sementara pada sejumlah pria memburuk demikian dramatis.
Setelah bercerai, pola makan perempuan tak berubah secara signifikan, sementara pada sejumlah pria memburuk demikian dramatis.(Thinkstock/Jeffrey Hamilton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perceraian mengubah banyak hal secara drastis: situasi kehidupan, hubungan kekeluargaan, dan, seperti dapat diduga, pola makan. Sebuah studi belum lama ini menemukan bahwa melampiaskan kesedihan pascacerai merupakan malapetaka untuk urusan diet, namun ini hanya berlaku bagi pria.

Hasilnya, yang dipublikasikan di jurnal Social Science and Medicine, menunjukkan bahwa setelah berakhirnya pernikahan, pola makan perempuan tak berubah secara signifikan, sementara pada sejumlah pria memburuk demikian dramatis hingga mengakibatkan masalah klinis.

Seperti dilaporkan The Wall Street Journal dan dilansir Food and Wine, studi tersebut berfokus pada bagaimana perubahan dalam status perkawinan, antara lain bercerai, berpisah, pasangan meninggal, dapat berakibat pada pola makan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat kesehatan pola makan partisipan diukur berdasarkan jumlah dan jenis sayuran serta buah-buahan yang dimakan. Sejumlah 11.577 partisipan berusia antara 40 hingga 80 tahun diberi penilaian pola makan sepanjang 1993-1997 kemudian sekali lagi pada 1998-2002.

Pada penilaian pertama, 89 persen pria dan 78 persen perempuan berstatus menikah. Empat tahun kemudian, 2,4 persen pria dan 4,5 persen perempuan berstatus berpisah, bercerai, atau janda/duda mati. Dari penilaian ke-dua inilah data untuk studi tersebut diambil.

Pada partisipan pria yang mengalami perubahan dalam status perkawinan, konsumsi buah dan sayuran pascapernikahan berkurang sekitar 25 persen, dan diet mereka secara keseluruhan jadi kurang bervariasi. Tren ini tidak tercermin dalam diet perempuan.

“Bagi generasi ini, yang lahir pada 1920-an hingga 1960-an, keterampilan dan perilaku makan sangat tergantung gender. Perempuan jadi penanggung jawab utama belanja dan menyiapkan makan,” ujar penulis utama Pablo Monsivais tentang alasan diet pria berubah sedangkan diet perempuan tetap sama.

Dalam hal alkohol, jumlah alkohol yang diminum perempuan tiap pekan berkurang sekitar satu gelas dibanding saat mereka menikah, sedangan konsumsi alkohol pria tetap sama.

Lama dan kualitas perkawinan serta alasan berakhirnya perkawinan tidak dibahas dalam studi tersebut. Satu yang pasti, banyak pria yang menerapkan pola makan sehat sebelum surat cerai ditandatangani. (sil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER