Hungaria Gelar Kompetisi Gali Kubur

Megiza | CNN Indonesia
Senin, 06 Jun 2016 16:32 WIB
Tim pemenang lomba menggali kuburan ini nantinya akan bertanding melawan penggali kubur dari Polandia, Slovakia dan Republik Ceko.
Tim pemenang lomba menggali kuburan ini nantinya akan bertanding melawan penggali kubur dari Polandia, Slovakia dan Republik Ceko.(Reuters/Laszlo Balogh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di salah satu pemakaman di kota Debrecen, Hungaria, sebuah perlombaan digelar untuk kaum pria yang gemar mengikuti perlombaan unik. Para penggali kubur bersaing untuk membuktikan bahwa mereka adalah yang terbaik dan tercepat dalam bisnis pemakaman.

Mereka dibagi menjadi 18 kelompok yang berisi dua orang dan diminta untuk menggali tanah mengikuti ukuran dan peraturan yang sudah ditentukan. Tentunya dengan waktu secepat mungkin.

"Saya tidak melihat ini sebagai sesuatu yang mengerikan," ujar Wakil Kepala Asosiasi Pemakaman Hungaria, Zoltan Juracsik, kepada Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah sebuah profesi. Dan teman-teman kami yang bekerja keras dalam kompetisi kali ini menjadi kebanggaan kami semua dan mendapatkan penghormatan," katanya.

Dalam waktu kurang dari setengah jam tim yang berasal dari kota Debrecen berhasil menyelesaikan tantangan. Sedangkan tim yang paling belakangan menyelesaikan galian menghabiskan waktu hampir satu jam.

Lubang kuburan itu kemudian dinilai berdasarkan kerapihan dan kesesuaian ukuran yang harus tepat memiliki panjang 200 sentimeter, lebah 80 sentimeter dan kedalaman 160 sentimeter.

Nantinya, tim yang menang akan mendapatkan kesempatan bersaing dalam turnamen internasional dan bertemu dengan tim dari Polandia, Slovakia dan Republik Ceko.

Lomba ini ditujukan untuk menaikan martabat para penggali kubur sekaligus mengajak kaum muda untuk menyadari bahwa mereka harus bisa menggali kubur dengan tangan ketika pemakaman sudah tak lagi dapat ditempati.

Salah satu peserta lomba ini, Csaba Halasz, 21, mengaku mulai menjadi penggali kubur setelah menyelesaikan bangku sekolah menengah atas. Meski kemudian dia berhasi lulus dan mendapatkan gelar di Pendidikan Jasmani, dia tak ingin keluar dari bisnis pemakaman ini.

"Pekerjaan ini yang memilih saya. Ini memang sulit tapi setimpal. Keluarga saya berterimakasih kepada saya setiap saat. Profesi ini telah menarik hati saya," katanya.

(meg)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER