Jakarta, CNN Indonesia -- Kurma menjadi buah yang paling dicari saat Ramadan. Umat Muslim percaya bahwa mengonsumsi kurma saat berbuka puasa selain sehat bagi kesehatan dan memiliki rasa lezat, juga tergolong melengkapi ibadah.
Namun di era modern, kurma bukan hanya dapat dinikmati secara utuh, tapi juga dapat berupa hasil olahan. Kurma dapat diolah atau dicampurkan dengan berbagai resep seperti kue dan klappertart.
"Yang paling penting untuk diperhatikan kalau ingin menggunakan kurma untuk olahan adalah tekstur kurma yang akan digunakan," kata Sour Chef Double Tree Hilton Hotel Cikini, Zulkarnain, saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tekstur kurma yang baik untuk olahan itu harus lembut, tidak boleh keras agar ketika dicampur adonan lain seperti tepung dan gula dapat menyatu," ujarnya.
Zulkarnain menjelaskan, kurma dengan tekstur lembut baik digunakan karena berarti kurma tersebut sudah matang dan lebih memiliki rasa manis yang cukup untuk diolah.
"Kalau sudah dengan kurma yang manis, tidak perlu tambahan gula. Kecuali kalau resep khusus. Kalau kurma yang dijadikan topping, tidak usah pakai gula tambahan," katanya.
Tidak hanya itu, kurma juga dianggap cocok jika diolah menjadi isi kue kering ataupun cake. Selain itu, beberapa buah juga dapat dikombinasikan dengan kurma seperti mangga agar mendapat campuran rasa asam dan manis.
"Semua jenis kurma bisa digunakan, asal teksturnya cocok. Tingkat kematangannya pun rata-rata sama antara satu jenis kurma dengan yang lain. Kalau kurma yang bagus untuk diolah itu ya yang bijinya tidak besar," kata Zulkarnain.
(meg)