Jakarta, CNN Indonesia -- Fermentasi selama ini dianggap upaya untuk mengawetkan makanan. Indonesia pun memiliki banyak makanan hasil olahan fermentasi, mulai dari tempe hingga tape.
Namun, fermentasi bukan sekadar mengawetkan makanan agar tahan lama. Lebih dari itu, fermentasi mampu meningkatkan kualitas makanan. Beberapa adalah fakta makananan fermentasi, seperti dilansir
Foodbeast.
1. Meningkatkan nilai nutrisi bahan mentah.Proses fermentasi biasanya menggunakan bakteri seperti ragi dan disimpan dalam kondisi kedap udara. Ketika sayuran difermentasi seperti jenis acar, proses tersebut akan mengaktifkan enzim pada sayuran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enzim dan vitamin yang aktif ini memiliki keuntungan bagi pencernaan manusia. Dengan pencernaan yang terlindungi dan sehat, maka daya tahan manusia juga bertambah baik.
2. Membuat tidur lebih pulas.Yogurt Turki yang rasanya sangat asam diketahui mengandung tryptophan. Tryptophan adalah sejenis asam amino yang sanggup membuat siapapun menguap dan mengantuk. Selain dapat membuat tidur malam lebih nyenyak, mengonsumsi yogurt dapat memenuhi 20 persen kebutuhan kalsium harian.
3. Awet hingga tahunan.Salah satu jenis makanan awetan yang terkenal saat ini adalah kimchi. Sayuran fermentasi dari Korea Selatan ini selain penuh dengan serat dan vitamin, bila disimpan dalam kondisi baik, dapat bertahan di dalam toples hingga bertahun-tahun.
4. Setara dengan daging.Tempe, makanan asli Indonesia ini sudah diakui secara internasional sebagai makanan dengan protein yang tinggi dan yang terpenting lezat. Kedelai sebagai bahan pembuat tempe memang tergolong kacang dengan kandungan protein yang tinggi.
Saking tinggi kandungan protein yang dimiliki dan dapat mengganti ayam goreng, di Swedia dibuat versi tiruan dari tempe. Bila di Indonesia tempe terbuat dari kedelai, maka di Swedia tempe berhasil dibuat dari oat dan barley karena minimnya kedelai di daerah Skandinavia itu.
5. Melancarkan buang air besar.Salah satu jenis bumbu asal Jerman, sauerkraut, juga dibuat dengan cara fermentasi. Saus sosis yang terbuat dari kubis dan garam tersebut ternyata bila berada dalam kondisi tidak terpasteurisasi memiliki kandungan bakteri yang sama dengan yogurt. Artinya, sehat bagi pencernaan dan melancarkan pembuangan kotoran.
(meg)