Alasan Ilmiah Pria Manja Saat Sakit

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jun 2016 05:45 WIB
Meski sama-sama terkena gejala flu, namun pria seringkali menduga terkena sakit yang lebih parah dibanding wanita.
Ilustrasi. (Thinkstock/Rene Sedney)
Jakarta, CNN Indonesia -- Karakter pria yang identik dengan sosok kuat dan tangguh seringkali runtuh ketika mereka terkena sakit. Padahal, bisa jadi yang mereka alami hanya sekadar flu. Beberapa wanita menyebutnya sebagai masa manja pria.

Menurut data The Personality and Health Satisfaction Project pada 2015, ada perbedaan sikap di antara pria dan wanita ketika berhadapan dengan penyakit yang sama. Kaum Adam cenderung kurang menyadari ada gejala penyakit yang tengah berkembang di tubuh mereka.

Peneliti dari University of Glasgow pun membenarkan ada perbedaan respon gejala penyakit pada pria dan wanita, yang kemudian menyebabkan kaum Adam dianggap bertingkah laku 'berlebihan'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Psikologi menjawab tingkah laku para pria yang manja saat sakit ini. Menurut ilmu kejiwaan, pria kurang terhubung dengan sinyal yang dikeluarkan dari tubuh mereka sendiri. Hal ini menyebabkan pria menafsirkan penyakit seolah lebih parah.

Sedangkan secara fisiologis, para ahli meyakini keberadaan estrogen sebagai hormon utama wanita sangat menguntungkan kaum Hawa. Estrogen memungkinkan sistem imun pada wanita menjadi lebih kebal.

Bahkan bukan hanya menguatkan sistem imun tubuh, estrogen pada wanita baru-baru ini diketahui sanggup memengaruhi virus dan melemahkan sistem reproduksi virus.

Dalam sebuah penelitian, terungkap bahwa pria memiliki area pre-optik yang lebih besar di otak, dibanding wanita. Area pre-optik terlibat dalam tingkat parahnya demam selama masa infeksi.

Meski belum ada bukti secara ilmiah, keberadaan pre-optik pria yang lebih besar ini diduga menjadi penyebab suhu demam pada pria cenderung lebih parah dan tinggi ketimbang wanita.

Meski begitu, data prevalensi yang dilaporkan the Influenza Surveillance Scheme di Autralia menunjukkan perbedaan. Pada data yang dihimpun 2008 terungkap bahwa rumah sakit justru lebih banyak diisi anak perempuan pada usia 15 hingga 25 tahun dibanding anak laki-laki.

(les)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER