Jakarta, CNN Indonesia -- Hengkangnya desainer Hedi Slimane dari rumah mode Yves Saint Laurent (YSL) beberapa waktu lalu ternyata masih menyisakan masalah. Keluarnya Slimane ternyata tidak lantas membuat 'drama' di antara Kering, perusahaan yang menaungi YSL dan Slimane usai.
Mengutip Reuters, Slimanee baru-baru ini telah meluncurkan gugatan terhadap Kering, grup perusahaan mode yang menaungi YSL. Munculnya gugatan ini pun dikonfirmasi oleh Kering melalui pernyataannya.
Gugatan Slimane terhadap Kering ini muncul karena masalah klausul obligasi non kompetisi. Perjanjian klausul obligasi non kompetisi ini sebenarnya adalah sebuah peraturan yang melarang seseorang untuk bekerja di perusahaan lain yang merupakan pesaing perusahaan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kering mengungkapkan bahwa mereka sudah menghilangkan klausul ini pada saat kontrak Slimane berakhir. Mereka juga mengklaim kalau membebaskan dia dari semua potensi masalah tersebut. Dengan kata lain, penghilangan kesepatan ini mengizinkan Slimane untuk bisa bekerja di label fesyen lainnya dengan segera.
Kering menambahkan bahwa Slimane yang sudah merancang banyak busana unttuk David Bowie dan Brad Pitt ini kembali mempermasalahkan hal tersebut. Mengutip Vogue, Slimane ingin klausa umum tersebut kembali diterapkan.
"Slimane meminta klausul tersebut masih terapkan. bersama dengan pembayaran efektif kompensasi finansial yang mengikutinya," kata perusahaan Kering.
YSL yang kini memilih desainer Anthony Vacarello sebagai pengganti Slimane sejak April lalu ini menyatakan bahwa gugatan ini tak akan menodai prestasi Slimane di rumah mode tersebut.
"Ketidaksepahaman ini tak akan mengubah pengakuan grup kering untuk kontribusi Hedi Slimane, yang bersama-sama dengan tim YSL sudah mereformasi perusahaan ini selama empat tahun menjadi direktur kreatif sekaligus wajah YSL."
(chs)