Senyawa Kimia Kemasan Kaleng Dapat Mengendap di Tubuh

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jul 2016 11:03 WIB
Banyak mengonsumsi makanan kaleng disebut-sebut sangat rentan terakumulasi di tubuh anak-anak dan kaum wanita.
Ilustrasi. (Thinkstock/Boarding1Now)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu jenis makanan yang biasanya ada di parsel lebaran adalah makanan kaleng. Mulai dari yang berisi daging hingga buah-buahan yang diawetkan. Namun, sebaiknya hindari mengonsumsi berlebihan jenis makanan tersebut.

Alasannya, sebuah studi menunjukkan semakin banyak mengonsumsi makanan kaleng akan semakin berpeluang untuk seseorang terkontaminasi bahan kimia.

Studi yang dilakukan oleh Stanford dan John Hopkins University dan dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health menyarankan bahwa kandungan bahan kimia Bisphenol A (BPA) memapar konsumen makanan kaleng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dapat makan tiga kaleng peach, orang lain bisa makan satu kaleng sup krim jamur, dan saya memiliki paparan lebih besar terkena BPA," kata pemimpin penelitian, Jennifer Hartle dari Stanford Prevention Research Center, seperti dilansir Laboratory Equipment.

BPA merupakan senyawa kimia yang diberikan sebagai pelapis dalam kaleng makanan. Senyawa ini sempat menjadi senyawa andalan dalam pembuatan kemasan, namun sifat kimia yang mirip hormon membuat bahan ini dilarang pada beberapa produk seperti botol bayi.

Penelitian berfokus pada analisis kadar BPA dalam produk makanan kaleng dan mengukur paparan senyawa itu pada sekelompok manusia. Hartle dan tim menemukan bahwa makanan kaleng dengan BPA tinggi berpengaruh pada kandungan senyawa tersebut dalam urin manusia.

Kandungan BPA berbeda pada masing-masing jenis makanan. Namun beberapa jenis makanan kaleng rupanya memiliki implikasi besar pada kandungan BPA dalam urin, seperti jenis sup, pasta, sayuran, dan buah.

Studi yang dilakukan oleh Hartle sebelumnya menemukan bahwa anak-anak menjadi pihak yang paling rentan terpapar BPA. Hal ini karena makanan kaleng banyak digunakan pada menu makan siang di sekolah dan aneka jajanan lainnya.

Meski pihak BPOM Amerika Serikat (FDA) mengizinkan penggunaan BPA dalam kadar tertentu pada kemasan kaleng, namun negara bagian California telah menempatkan senyawa itu dalam racun reproduksi wanita. FDA sendiri masih membahas kepastian penggunaan senyawa tersebut.

"FDA tidak lagi mengizinkan BPA digunakan dalam botol bayi dan lapisan kaleng susu formula, dan mulai banyak perusahaan yang tidak menggunakan BPA," kata Hartle. "Tapi kami belum tau apakan senyawa pengganti BPA cukup aman digunakan."

(meg)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER