
Foto Aksi Teror Punya Efek Jangka Panjang pada Anak
Megiza, CNN Indonesia | Selasa, 05/07/2016 14:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPA Indonesia) meminta kepada masyarakat agar menahan diri untuk tidak menyebarluaskan dan memperlihatkan foto-foto vulgar terkait aksi bom bunuh diri yang terjadi di Surakarta pagi tadi.
Lembaga yang dikenal dengan nama Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) ini menilai kejadian Surakarta bukan persoalan yang dapat dengan mudah dipahami secara mudah oleh anak-anak.
Justru, foto-foto kekejian yang disebarluaskan malah dapat memicu vicarious trauma atau menumpulkan kepekaan emosional pada anak-anak.
Tidak hanya itu, dalam keterangannya, LPA Indonesia juga meminta orang tua ataupun kaum dewasa mampu memberikan informasi kepada anak secara bijak sesuai tingkat kematangan dan kecerdasan anak-anak.
"Hindari mengenalkan perbendaharaan kata yang kurang patut disimak anak-anak. Tekankan nilai patriotik personel polisi, perjuang hidup untuk meraih cita-cita, kebenaran akan mengalahkan kejahatan, dan juga agama sebagai sumber kedamaian," ujar Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak LPA Indonesia, Reza Indragiri Amriel, dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (7//5).
LPA Indonesia juga menilai, dalam banyak aksi teror, anak-anak (pelaku teror) kerap tidak tahu-menahu mengenai perilaku orangtua mereka. Mereka pun terguncang begitu mengetahui bahwa orangtua mereka terlibat dalam aksi kekerasan.
Karenanya, LPA Indonesia meminta masyarakat untuk menghindari overgeneralization terhadap keluarga, khususnya anak-anak pelaku (andai pelaku sudah memiliki anak). Jangan kucilkan mereka dan jangan labeli mereka dengan berbagai stigma buruk, yang justru berpotensi menumbuhkan rasa terluka dan sakit hati berkepanjangan pada diri anak.
Sebaliknya, berikan kehangatan kepada anak-anak pelaku, yang kini menjadi yatim, agar pondasi kasih sayang dan kepedulian pada sesama di dalam hati mereka tetap kuat. Pondasi psikologis itu nantinya bermanfaat bagi proses tumbuh kembang secara lebih optimal ke depannya.
(meg/meg)
Lembaga yang dikenal dengan nama Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) ini menilai kejadian Surakarta bukan persoalan yang dapat dengan mudah dipahami secara mudah oleh anak-anak.
Justru, foto-foto kekejian yang disebarluaskan malah dapat memicu vicarious trauma atau menumpulkan kepekaan emosional pada anak-anak.
"Hindari mengenalkan perbendaharaan kata yang kurang patut disimak anak-anak. Tekankan nilai patriotik personel polisi, perjuang hidup untuk meraih cita-cita, kebenaran akan mengalahkan kejahatan, dan juga agama sebagai sumber kedamaian," ujar Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak LPA Indonesia, Reza Indragiri Amriel, dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (7//5).
LPA Indonesia juga menilai, dalam banyak aksi teror, anak-anak (pelaku teror) kerap tidak tahu-menahu mengenai perilaku orangtua mereka. Mereka pun terguncang begitu mengetahui bahwa orangtua mereka terlibat dalam aksi kekerasan.
Karenanya, LPA Indonesia meminta masyarakat untuk menghindari overgeneralization terhadap keluarga, khususnya anak-anak pelaku (andai pelaku sudah memiliki anak). Jangan kucilkan mereka dan jangan labeli mereka dengan berbagai stigma buruk, yang justru berpotensi menumbuhkan rasa terluka dan sakit hati berkepanjangan pada diri anak.
Sebaliknya, berikan kehangatan kepada anak-anak pelaku, yang kini menjadi yatim, agar pondasi kasih sayang dan kepedulian pada sesama di dalam hati mereka tetap kuat. Pondasi psikologis itu nantinya bermanfaat bagi proses tumbuh kembang secara lebih optimal ke depannya.
(meg/meg)
FOKUS
Mengungkap Bom Solo |
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA

PDIP Tanggapi Dua Putra Jokowi Masuk Bursa Wali Kota Solo
Nasional • 27 July 2019 12:39
Dua Putra Jokowi Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo
Nasional • 25 July 2019 18:36
Dugaan Pelanggaran Kampanye, Ketua PA 212 Diperiksa 6 Jam
Nasional • 07 February 2019 20:59
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kerusuhan Rutan Surakarta
Nasional • 17 January 2019 11:22
TERPOPULER

3 Aktivitas Sederhana Agar Terhindar dari Penuaan Dini
Gaya Hidup • 3 jam yang lalu
Dukungan untuk UMKM 'Naik Kelas' dari Pemerintah & Shopee
Gaya Hidup 9 jam yang lalu
Cara Mengatasi Sariawan Tanpa Menggunakan Obat
Gaya Hidup 12 jam yang lalu