Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak dirilis 6 Juli lalu, Pokemon GO langsung menjadi salah satu permainan ponsel pintar paling populer. Permainan yang dikembangkan Niantic dan didistribusikan The Pokemon Company itu dioperasikan menggunakan kamera.
Melalui kamera, para pengguna dapat melihat Pokemon. Misi permainan itu adalah menangkap semua Pokemon yang ditemukan atau diinginkan. Tapi untuk menangkapnya, pengguna harus benar-benar bergerak di dunia nyata.
Karenanya, permainan itu disebut-sebut bermanfaat meningkatkan kesehatan penggunanya. Dilansir Inquisitr, beberapa pengguna mengucapkan terima kasih melalui media sosial, karena permainan itu membantu mereka mencapai target beraktivitas fisik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya seperti yang dicuitkan pemilik akun @MissyYuri. "Saya dapat mengatakan bahwa hari ini adalah hari yang produktif. Berjalan selama dua jam, menangkap 20 pokemon dan berakhir dengan kaki dan paha yang sakit #PokemonGO," tulisnya.
Dokter pun menguji permainan itu, terutama dampak kesehatannya untuk anak-anak. Hasilnya, Pokemon GO ternyata bisa menjadi salah satu cara mengurangi angka obesitas. Permainan itu membuat orang-orang yang selama ini malas beraktivitas fisik menjadi banyak bergerak.
Obesitas, kini bukan hanya bisa terjadi pada orang dewasa. Anak-anak pun bisa mengalaminya.
The Centers of Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan, sekitar 12,7 juta anak-anak dan remaja berusia dua sampai 19 tahun menderita obesitas. Sementara di kalangan dewasa, yang obesitas ada 78,6 juta orang. Artinya, satu dari tiga orang dewasa mengalami obesitas.
Pokemon GO bisa membantu mereka lebih bersemangat bergerak. Namun di sisi lain, itu juga menghilangkan konsentrasi orang pada lingkungan sekitar. Mereka fokus hanya pada lensa kamera.
Bukan tak mungkin, kondisi itu membuat pengguna atau orang di sekitarnya berada dalam bahaya. New York Post pernah memberitakan, Kyrie Tompkins pengguna Pokemon GO sampai terjatuh di trotoar dan pergelangan kakinya terkilir.
"Ponsel ini bergetar untuk memberitahu saya ada sesuatu di dekatnya dan saya melihat ke atas, sehingga saya jatuh dalam lubang," katanya soal kejadian di di Waterville, Maine, Kamis lalu.
 Dok. Niantic, Inc. |
(rsa/les)