Tentukan Pilihan Kain Sebelum Kegerahan

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 04 Agu 2016 08:40 WIB
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah dari keringat. Salah satunya adalah dengan mmemahami jenis kain yang akan digunakan.
Ilustrasi pilihan kain. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi mereka yang memiliki aktivitas tinggi, keringat tentunya bakal mengikuti. Banyaknya gerak yang dilakukan pun sering memicu kegerahan.

Dengan banyaknya keringat yang keluar, bila menggunakan bahan tak sesuai dengan kondisi tubuh, masalah baru pun bakal timbul. Masalah mulai dari baju 'lepek' akibat keringat, tidak nyaman, hingga menimbulkan bau tak sedap bakal mengikuti jika salah memilih bahan busana.

Beberapa bahan di bawah ini dapat menjadi referensi untuk mereka yang kerap memiliki jumlah keringat berlebih namun tetap ingin tampil 'layak' di tengah-tengah aktivitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Katun
Bahan ini adalah bahan paling populer di daerah tropis. Terbuat dari serat kapas, bahan katun menjadi andalan berbagai generasi di Indonesia karena kemampuannya yang adaptif dengan jumlah keringat masyarakat tropis.

Karena terbuat dari serat alami, katun memiliki kemampuan untuk menyerap keringat dan kelembaban yang ada di tubuh sehingga badan tetap kering. Namun, yang perlu diperhatikan adalah penggunaan warna pada katun.

Bagi Anda yang berencana menggunakan kain katun sebagai aktivitas formal, ada baiknya tidak menggunakan warna cerah. Ini berguna untuk menghindari melekatnya tubuh pada kain akibat basah keringat.

Sedangkan kekurangan katun adalah rentan kusut yang justru menurunkan daya tarik, tak seperti poliester yang sanggup mempertahankan tampilan maksimal dari awal hingga akhir.

2. Linen
Pilihan kedua yang patut Anda pertimbangkan saat membeli pakaian adalah bahan linen. Seperti katun, jenis bahan ini terbuat dari serat alami dan punya kemampuan menyerap keringat dengan cepat.

Bahan linen yang ringan memungkinkan untuk tetap mengizinkan aliran udara mendinginkan suhu tubuh. Sifat bahan ini juga jatuh sehingga tidak menempel pada tubuh. Linen menjadi salah satu andalan bila Anda ingin menutupi bentuk tubuh tertentu yang membuat tak percaya diri.

Bahan yang seringkali dibandingkan dengan linen adalah rayon. Namun rayon adalah bahan sintetik sama seperti poliester. Sehingga, alih-alih menyerap keringat, rayon dan polyester lebih 'anti-air' dibandingkan linen atau katun.

3. Chambray
Menggunakan denim memang sangat fleksibel dan menyenangkan. Namun bagi mereka yang memiliki intensitas keringat yang cukup tinggi, menggunakan denim bisa jadi malah dapat meningkatkan emosi karena tidak nyaman.

Melansir Bustle, salah satu alternatif pengganti denim adalah chambray. Bahan ini mirip dengan denim namun lebih ringan sehingga memudahkan kulit bernapas.

Penggunaan chambray ini biasanya dipakai untuk celana, kemeja, romper, dan jumper. Sebagai tambahan, warna gelap cenderung lebih aman sebagai antisipasi agar pakaian tak mendadak memiliki motif danau saat Anda berkeringat.

4. Kombinasi
Dengan semakin berkembangnya teknologi, beberapa produsen pakaian memilih mencampurkan lebih dari satu jenis kain untuk mengambil keuntungan dan menutupi kekurangan bahan lainnya. Salah satunya, adalah mengombinasikan katun dengan poliester.

"Biasanya kemeja dari katun susah untuk gerak, nah kombinasi antara katun dengan polyester bisa memudahkan gerak, ada efek mendinginkan, mudah disetrika, dan menyerap keringat serta mengeringkannya," kata Hesty Halim, general manajer Minimal saat ditemui CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Label Minimal yang dikelola Hesty itu mengeluarkan satu jenis kemeja pria kantor dengan teknologi rajut dan menggunakan teknologi yang biasanya ada di jersey olahraga pada kemeja formal pria. Meski baru ada di Jepang, tapi kain jenis ini dinilai cocok ada di Indonesia.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER