SUMBAR, CNN Indonesia -- Tim Pishgaman Cycling masih mendominasi etape kedua Tour de Singkarak 2016. Satu pembalap dari Tim asal Iran ini menjuarai etape dua Balap Sepeda Nasional yang didukung oleh Kementerian Pariwisata. Tak hanya menempatkan Rahim Emami sebagai jawara, Tim Iran ini juga menaruh satu pembalapnya di posisi ketiga, yaitu Reza Hosseini. Sementara di urutan ketiga, diduduki oleh pembalap 7-Eleven Filipina, James Ewart. Sementara Tim Nasional Indonesia sebagai tuan rumah hanya mampu menempatkan satu pembalapnya di posisi sepuluh, yaitu Rastra Patria Dinawan dengan catatan waktu 02:55:54.
Emani merupakan salah satu pebalap yang diunggulkan pada kejuaraan yang masuk kalender UCI ini. Meski mempunyai kemampuan ganda, yaitu kuat di sprint dan hebat di tanjakan, perjuangan Emani untuk menjadi jawara di etape dua tidaklah mudah. Pebalap yang start di urutan dua ini harus beradu sprint dengan Ewart. Namun, Rahim Emami sukses masuk terlebih dahulu digaris finish dengan catatan waktu 02:55:34.
Emani tampak tersenyum bahagia ketiga melewati garis finish. Melalui senyumnya itu, Emani ingin menunjukan kemampuan timnya bertahan dan bangkit setelah di etape pertama harus mengakui keunggulan pebalap Australia yang memperkuat tim Data #3 Cisco, Dylan Newberry.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Indonesia hanya mampu memasukan satu wakilnya di peringkat sepuluh besar, Manajer Timnas Wawan Setyobudi tetap menilai itu sebagai sesuatu yang bagus. Menurut dia, anak asuhnya mampu menjalankan strategi dengan terus berada di rombongan terbesar. "Itu harapan kami sejak awal dan harus bisa konsisten terus di balapan berikutnya," kata Wawan.
Dari sepuluh besar pebalap tercepat, Indonesia juga menempatkan nama Jamalidin Novardianto yang memperkuat tim Singha Infinite Singapura diposisi sembilan dan Slamet Juangga dari KFC Cycling Team Jakarta dengan catatan waktu yang sama dengan pebalap di atasnya.
Sementara itu, pemegang red white jersey atau pebalap Indonesia tercepat Dadi Suryadi harus finish di urutan 29 dengan catatan waktu yang sama. Dengan demikian pebalap dari Terengganu Cycling Team Malaysia itu tetap berhak memegang red white jersey.
Sedangkan untuk pemegang klasemen umum atau yellow jersey tetap dipegang oleh Dylan Newberry yang di etape dua finish di urutan 30. Dyan juga masih berhak memegang green jersey atau predikat Raja Sprint. Sedangkan Raja Tanjakan (polkadot jersey) dipegang pebalap Pishgaman, Amir Kolahdouz dengan 19 poin. Setelah menyelesaikan etape dua, semua pebalap akan yang finish akan melanjutkan balapan ke etape tiga dari Pasaman menuju Pasaman Barat, Senin 8 Agustus 2016.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Burhasman Bur mengaku senang dengan pelaksanaan Tour de Singkarak 2016. Berkat acara ini, daerahnya kedatangan 25 tim yang beradu kecepatan sepanjang 1.100 km berasal dari 30 negara, di antaranya 19 tim berasal dari luar negeri. Sedangkan dari Indonesia terdapat enam tim. Sebanyak 19 tim luar negeri berasal dari Malaysia, Singapura, Laos, Taiwan, Jepang, Swis, Korea, Australia, Iran, Uni Emirat Arab, Filipina, Hong Kong, dan Kenya. Sedangkan dari dalam negeri yakni tim nasional Indonesia, Prima Indonesia, BRCC Banyuwangi, SAKB Jawa Barat, dan tim dari Sumatera Barat.
”Ini saatnya Sumatera Barat menebarkan pesonanya di mata dunia, dan kami minta kepasa masyarakat untuk bisa menyambut event ini dengan suka cita, kita buktikan bahwa sumber daya manusia di Sumbar juga SDM yang sangat mengerti apa itu perlunya Pariwisata untuk kemakmuran masyarakat,” ujar Burhasman.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan pelaksanaan Tour de Singkarak 2016 memberikan banyak pengaruh terhadap pariwisata di Indonesia. Menurut Arief, Tour de Singkarak 2016 berhasil mendatangkan banyak wisatawan ke Sumatera Barat. “Lebih besar indirect impact-nya, karena disiarkan di banyak tempat, dilaporkan di banyak media, dan membuat Sumatera Barat semakin populer dan dipromosikan bersama dengan Tour de Singkarak itu sendiri,” ungkap Arief.
Kedua, lanjut Arief terkait denganl repeater tourism yang berasal dari international sport event. “Ada 60 persen dari turis yang datang saat sport event itu, yang datang kembali setelah event sebelum satu tahun. Sport tourism itu masuk dalam atraksi Man Made yang total hanya 5%. Yang ada di Man Made ini adalah sport event dan MICE. Jadi kalau ditanya, berapa sport event sumbangannya terhadap wisatawan manca negara, ada 1-2%,” tutup Arief.
(odh/odh)