Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak tahun lalu, situs penyewaan rumah untuk tempat menginap para pelancong menjadi pilihan lain bagi para turis yang sudah bosan menginap di hotel.
Namun penyewaan rumah tak selalu diincar oleh para wisatawan. Ada juga warga lokal yang menyewa karena ingin mencari suasana baru.
Sayangnya, suasana baru yang ditawarkan para pemilik rumah tak selalu dijadikan sebagai tempat menginap. Seperti yang dialami oleh seorang pemilik rumah di California, Amerika Serikat, yang menyewakan rumahnya melalui situs Airbnb.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sharon Marzouk, yang tinggal di Menlo Park, San Mateo, California, berharap situs rumah sewa Airbnb akan membayarnya senilai US$10ribu atau sekitar Rp131 juta, setelah mengalami kerusakan karena si penyewa menggunakan propertinya sebagai tempat syuting film porno.
Marzouk menyewakan beberapa kamar di rumahnya dan menemukan orang-orang yang dianggapnya layak untuk bertamu dan menginap di rumahnya.
Penyalahgunaan itu bermula ketika Marzouk berencana untuk keluar kota selama beberapa minggu. Dia membuat pengumuman di Airbnb bahwa dia sedang mencari penyewa jangka panjang untuk kamar yang tersedia.
Tak beberapa lama, dia mendapat surat elektronik dari seorang wanita bernama Vera, yang mengaku ingin menyewa rumahnya. Vera juga menambahkan keterangan bahwa dirinya adalah seorang mahasiswa, yang menyukai ketenangan dan bersih, tidak minum alkohol, merokok dan narkotik. Vera juga mengaku tidak suka mengadakan pesta.
Marzouk pun, kepada UPI.com, mengaku merasa telah menemukan penyewa yang tepat.
"Ini adalah pertama kalinya saya membuka penyewaan lewat Airbnb. Saya melihat [foto] penyewa saya itu adalah wanita muda yang sangat manis berumur 20-an, dan bersikeras bahwa dia adalah anak yang sangat bersih dan ingin menyewa kamar, saya pikir tidak mungkin ada hal yang buruk," kata Marzouk melalui akun Facebooknya, dikutip
FoxNews.
Baru beberapa hari meninggalkan rumahnya, Marzouk pun mulai mendapat kabar dari penyewa kamar yang lain bahwa penyewa barunya sangat 'menarik.'
Kemudian, dia mendapat telepon untuk segera kembali ke rumah karena air tiba-tiba keluar dari lampu langit-langit di lantai bawah.
"Saya menelepon kembali dan mendapati cerita dari penyewa saya bahwa Vera mengaku sedang menggambar kamar mandi, namun dia terdistraksi dengan hal-hal lain dan menerima telepon, sehingga dia lupa menutup kran kamar mandi," kata Marzouk.
Dia kemudian menghubungi perusahaan restorasi air yang kemudian membongkar kamar di lantai bawah yang rusak karena air bocor dari kamar atas.
Lalu, Marzouk pun pergi ke kamar yang disewakannya kepada Vera untuk memeriksa kerusakan saluran air di sana. Saat itulah dia menemukan bahwa penyewanya telah menyalahgunakan rumahnya sebagai studio pembuatan film porno.
Marzouk menemukan satu boks kontainer besar berisi kondom, sebuah vibrator di atas kasur, satu kantung tisu bekas di sisi tempat tidur, beberapa pasang sepatu berhak tinggi, dan sebuah catatan tangan tentang adegan porno yang ditandai oleh Vera.
Tak hanya itu, dia juga menemukan bahwa Vera telah memasang beberapa lampu sendiri untuk membuat kamar mandinya bercahaya remang.
"Saya menduga dia membutuhkan pencahayaan yang tepat untuk mengambil video atau gambar yang diinginkannya," katanya.
Karena itu, Marzouk pun melayangkan tuntutan ganti rugi kepada Airbnb. Dia menilai, seharusnya Airbnb dapat lebih ketat melakukan penyeleksian identitas calon penyewa rumah sebelum akhirnya diverifikasi.
"Saya memberi kunci kamar rumah saya kepada seseorang yang tidak diperiksa lagi identitasnya oleh Airbnb," ujar Marzouk.
Tak seperti beberapa pemilik rumah di Airbnb yang tidak pernah menerima ganti rugi atas penyewa yang tidak bertanggung jawab, kasus Marzouk ini agaknya berakhir cukup baik.
Airbnb telah menyatakan bahwa perusahaannya akan melakukan aksi penuntutan terhadap Vera dan akan membayar ganti rugi kepada pemilik rumah. Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara Airbnb, Nick Shapiro mengatakan; "kami tidak punya toleransi terhadap perilaku penyewa seperti ini. Tentunya kami telah mengeluarkan tamu ini dari daftar calon penyewa kami."
(meg/vga)