Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak awal, Fryni Hadjichristofi, arkeolog, sadar bakal mendapatkan sesuatu yang istimewa saat melakukan penggalian di bawah seruas jalan di Siprus. Ia hanya tidak mengetahui seberapa istimewa sesuatu itu.
Belakangan baru diketahui, sesuatu yang ditemukan oleh Hadjichristofi dan timnya itu adalah mozaik dari abad ke-empat, termasuk salah satu peninggalan bersejarah yang langka.
Mozaik itu menggambarkan perlombaan kereta kuda, tepatnya empat kereta, beberapa kusir dan kuda yang berlarian di dalam hippodrome, stadion balapan era Romawi kuno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadjichristofi bersama tujuh orang lain dari Departemen Barang Peninggalan Sejarah Siprus menemukan mozaik tersebut tahun lalu. Kala itu, dia melakukan penggalian di sebuah situs yang berlokasi 32 kilometer dari ibu kota Siprus, Nikosia.
Ketika pertama kali menemukannya, mereka tidak langsung melakukan penggalian besar-besaran. Hal itu dikarenakan posisinya berada di bawah jalan.
"Kami melihat ada sesuatu di bawah jalan. Tapi kami tidak menduga hal itu adalah sesuatu yang penting," kata Hadjichristofi kepada
CNN.
Meski begitu, akhirnya tim pun membongkar jalan tersebut dan menyingkap mozaik yang mengagumkan itu. Mozaik yang diawetkan dengan sangat baik itu berukuran panjang hampir 11 meter dan lebar hampir empat meter.
Diduga, mozaik itu merupakan bagian dari lantai sebuah vila milik orang kaya pada saat orang-orang Romawi menguasai pulau yang berada di Laut Tengah itu.
Salah satu yang membuat mozaik itu sebagai temuan arkeologi adalah berdasarkan gambar yang terlihat di sana. "Gambar balapan kereta kuda di sebuah
hippodrome di mozaik itu menjadikannya sangat-sangat langka," ujarnya.
Mozaik itu menunjukkan ada empat kereta dengan kuda dan kusir dan memperlihatkan empat frase perlombaan. Ada huruf Yunani di bagian atas setiap kereta kuda itu.
"Masing-masing kereta kuda mempunyai nama di bagian atasnya. Tertulis dalam bahasa Yunani. Nama pertama adalah nama si kusir, dan ke-dua adalah nama kuda. Ini benar-benar sangat langka," kata Hadjichristofi.
Saat ini proses penggalian masih berlangsung. Hadjichristofi memprediksi penggalian akan memakan waktu sekitar dua tahun untuk mendapatkan semua mozaik. Kondisi hujan atau musim dingin membuat tim harus menunda, tidak mengerjakannya secara terburu-buru.
Namun lantaran mozaik ditemukan masih dalam kondisi baik, para arkeolog ini pun yakin keseluruhan mozaik akan dikeluarkan dengan utuh.
(vga)