Jaga Gigi Si Buah Hati Sejak Masih d Kandungan
Megiza | CNN Indonesia
Rabu, 07 Sep 2016 17:14 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebanyakan orang tua baru memerhatikan mulut anak saat gigi seri mulai terlihat. Biasanya di usia delapan bulan hingga satu tahun.
Namun ternyata, pertumbuhan dan perkembangan gigi buah hati sudah dapat dikontrol sejak masih dalam kandungan. Perkembangan gigi anak banyak dipengaruhi oleh makanan yang diasup ibu.
"Jika ibu malas makan makanan yang kaya protein atau kalsium, maka bisa berpengaruh pada janin. Apabila kurang protein, maka email si anak akan kurang baik," kata Eva Fauziah, dokter gigi anak.
Setelah anak lahir, ibu pun harus rajin membersihkan mulut anak. "Walaupun giginya belum tumbuh," kata Eva.
Pembersihan tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan kain kasa yang dililit di jari dan dibasuh dengan air hangat.
"Ini harus dilakukan setelah anak minum susu, baik susu formula maupun ASI agar menghindari terjadinya karies, plak, atau bahkan jamur," ujar Eva.
Pembersihan juga bisa dilakukan dengan meminum air putih setelah mengonsumsi susu. "Dan perlu diingat, jangan mengonsumsi apa pun setelah menyikat gigi," ia menegaskan.
Sedangkan untuk anak yang sudah tumbuh gigi, sebaiknya orang tua mulai mengajari cara menyikat gigi dengan benar. Salah satu yang harus diperhatikan adalah penggunaan sikat gigi sesuai umur.
"Pilih sikat gigi yang bulu sikatnya lebih kecil, dan ibu harus mulai memberikan contoh tentang cara menyikat gigi dengan benar."
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kemampuan anak untuk meludah. Apabila anak belum bisa meludah, sebaiknya orang tua tidak memberikan pasta gigi pada anak.
"Yang penting seluruh permukaan gigi si anak bersih sempurna, meski tidak menggunakan pasta gigi," kata Eva. Selain itu, orang tua sebaiknya memberikan air hangat untuk berkumur pada anak agar tidak menelan air mentah.
Saat menyikat gigi pun orang tua harus mendampingi anak. Menurut Eva, motorik anak yang berusia dua tahun masih belum sempurna. Sehingga gerakan menyikat gigi yang dilakukan belum sempurna.
Orang tua juga bisa mengecek plak pada gigi anak dengan menggunakan pewarna makanan yang aman.
"Biasanya, pewarna yang digunakan yang berwarna merah. Pewarna tersebut dikumur di dalam mutul. Setelah diludah, orang tua bisa melihat ada warna yang menempel atau tidak? Kalau ada, berarti itu plaknya dan harus dibersihkan," ujar Eva.
(meg)
Namun ternyata, pertumbuhan dan perkembangan gigi buah hati sudah dapat dikontrol sejak masih dalam kandungan. Perkembangan gigi anak banyak dipengaruhi oleh makanan yang diasup ibu.
"Jika ibu malas makan makanan yang kaya protein atau kalsium, maka bisa berpengaruh pada janin. Apabila kurang protein, maka email si anak akan kurang baik," kata Eva Fauziah, dokter gigi anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini harus dilakukan setelah anak minum susu, baik susu formula maupun ASI agar menghindari terjadinya karies, plak, atau bahkan jamur," ujar Eva.
Pembersihan juga bisa dilakukan dengan meminum air putih setelah mengonsumsi susu. "Dan perlu diingat, jangan mengonsumsi apa pun setelah menyikat gigi," ia menegaskan.
Sedangkan untuk anak yang sudah tumbuh gigi, sebaiknya orang tua mulai mengajari cara menyikat gigi dengan benar. Salah satu yang harus diperhatikan adalah penggunaan sikat gigi sesuai umur.
"Pilih sikat gigi yang bulu sikatnya lebih kecil, dan ibu harus mulai memberikan contoh tentang cara menyikat gigi dengan benar."
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kemampuan anak untuk meludah. Apabila anak belum bisa meludah, sebaiknya orang tua tidak memberikan pasta gigi pada anak.
"Yang penting seluruh permukaan gigi si anak bersih sempurna, meski tidak menggunakan pasta gigi," kata Eva. Selain itu, orang tua sebaiknya memberikan air hangat untuk berkumur pada anak agar tidak menelan air mentah.
Saat menyikat gigi pun orang tua harus mendampingi anak. Menurut Eva, motorik anak yang berusia dua tahun masih belum sempurna. Sehingga gerakan menyikat gigi yang dilakukan belum sempurna.
Orang tua juga bisa mengecek plak pada gigi anak dengan menggunakan pewarna makanan yang aman.
"Biasanya, pewarna yang digunakan yang berwarna merah. Pewarna tersebut dikumur di dalam mutul. Setelah diludah, orang tua bisa melihat ada warna yang menempel atau tidak? Kalau ada, berarti itu plaknya dan harus dibersihkan," ujar Eva.
(meg)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER