Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan orang setidaknya terbantu berhenti merokok saat mulai menggunakan rokok elektrik. Hal itu terungkap dalam sebuah riset yang dilakukan oleh University College London dan Cancer Research di Inggris.
Para peneliti memprediksi ada 18 ribu warga Inggris yang sejak satu tahun belakangan sudah meninggalkan rokok dan memilih
vaping. Ribuan orang yang menjadi responden penelitian ini, mengaku telah mencoba berbagai cara untuk berhenti merokok.
Para responden merasa penggunaan rokok elektrik cenderung berhasil membuat mereka kapok, tak lagi mengisap rokok tembakau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Pencegahan Cancer Research Alison Cox mengatakan, berhenti merokok memang hal yang sangat sulit bagi para perokok aktif.
"Rokok elektrik memainkan peran untuk membantu orang-orang berhenti merokok. Bukti-bukti yang ada hingga kini menunjukkan bahwa rokok elektrik lebih aman dibanding tembakau. Studi ini memperlihatkan efek positif yang bisa dirasakan oleh para pecandu rokok," kata Cox, seperti dilansir
Independent.
Artinya, menurut Cox, studi ini mempunyai dampak yang cukup menjanjikan. Hingga kini, setiap tahun, lebih dari 100 ribu orang di Inggris meninggal akibat kanker yang kebanyakan dipicu oleh tembakau.
Sekitar 2,8 juta warga Inggris diperkirakan telah menggunakan rokok elektrik.
Sementara banyak orang menganggap rokok elektrik menjadi cara untuk berhenti merokok tembakau, tapi ada juga yang justru memandang
vaping malah menggugah orang-orang yang sama sekali tidak merokok malah tertarik untuk merokok elektrik.
Di penelitian yang sama, Rekanan Direktur Medis di British Heart Foundation (BHF), Mike Knapton, mengatakan bahwa satu dari lima orang dewasa di Inggris adalah perokok. Jumlah tersebut dapat diartikan bahwa risiko penyakit jantung koroner meningkat secara signifikan.
"Berhenti merokok adalah cara paling penting untuk meningkatkan kesehatan jantung Anda, dan kami menyadari bahwa kian banyak orang yang beralih ke rokok elektrik untuk bisa berhenti merokok tembakau," ujarnya.
Namun, Knapton mengakui, tetap saja harus ada penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek jangka panjang penggunaan rokok elektrik.
"Hingga kini," kata Knapton, "kami masih mencari tahu apakah rokok elektrik memang benar aman seperti apa yang orang pikirkan."
(meg/vga)