Hamburger dan Hot Dog 'Kawin Silang' di Australia

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 22 Sep 2016 13:22 WIB
Roti bun dibentuk khusus mirip siluet Saturnus.Di dalamnya terdapat sosis yang diselipkan di tengah daging ham.
Roti bun dibentuk khusus mirip siluet Saturnus.Di dalamnya terdapat sosis yang diselipkan di tengah daging ham.(Dok.Akun Facebook Hamdog)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bila Anda pergi ke restoran cepat saji dan dihadapkan pilihan, hamburger atau hot dog, mana yang akan Anda pilih? Jika Anda menjawab menginginkan keduanya sekaligus, maka keinginan itu dapat terwujud jika Anda mengunjungi Perth, Australia.

Di kota dengan julukan Bell Tower itu terdapat 'kawin silang' antara hamburger dan hot dog. Mark Murray, warga Perth yang meramu makanan itu, menyebut karya kulinernya dengan nama Hamdog.

Murray awalnya mengikuti ajang reality show Shark Tank pada 2015 dan mengemukakan idenya untuk menciptakan Hamdog. Pada awalnya, ia pun ditertawakan banyak orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua orang mengatakan kepada saya ide ini tidak mungkin, karena saya memerlukan cetakan roti baru dan itu akan butuh biaya jutaan dollar," kata Murray, seperti dilansir news.com.au.

Murray juga menerima tanggapan skeptis dari juri reality show waralaba yang mencari ide wirausaha baru tersebut, Janine Allis. Allis, pendiri Boost Juice, mengatakan kepada Murray sangat mustahil Hamdog dipatenkan.

"Kini Allis akan menjilat ludahnya sendiri," kata Murray.

Ide Hamdog mulai muncul pada 2004 dan dijual sebesar AUS$8. Bentuk Hamdog berupa daging hamburger atau patty dipotong setengah dan diselipkan oleh sosis.

Kombinasi daging olahan tersebut kemudian ditempatkan di atas roti dan diberikan isian lainnya seperti selada, tomat, mayonais, keju, mustard atau saus tomat.

Sedangkan bentuk roti dibentuk khusus mirip siluet Saturnus dan dipesan secara khusus dari sebuah toko roti di Perth. Cetakan tersebut dibuat secara tangan.

Murray pun mengaku menggunakan bahan lokal untuk sebagian besar kebutuhan Hamdog. Sedangkan, bahan impor yang gunakan hanyalah acar.

"Saat ini ada kendala dalam pembuatan roti terutama terkait tenaga kerjanya. Ini karena roti dibuat secara manual, bukan dari mesin. Kami masih membangun sistem produksi yang otomatis," kata Murray.

Rencananya, untuk mengenalkan Hamdog, Murray akan menjualnya di acara dan bazaar lokal. Sejauh ini menurutnya antusiasme pembeli sangat menerima 'kawin silang' makanan cepat saji ini.

Tanggapan yang luar biasa ini dimanfaatkan Murray untuk mengundang investor menanamkan modal pada makanan ciptaannya ini. Murray berencana menjual waralaba Hamdog seharga AUS$100 ribu.

"Kami juga sudah menerima permintaan versi bebas gluten, dan vegetarian. Setelah produk ini rilis dan prosesnya rapih, baru kami akan bereksperimen." katanya.

(meg)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER