Industri Pariwisata Merespons Positif Sosialisasi Go Digital

advertorial | CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2016 11:44 WIB
Aksi Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan angka wisatawan ke Indonesia melalui platform digital terus dikedepankan
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan angka wisatawan ke Indonesia melalui platform digital terus dikedepankan. Seperti pada pertemuan Pentahelix Go Digital Be The Best di Pacific Palace Hotel, Batam, Kepulauan Riau pada Selasa (4/10) lalu. Di pertemuan ini, para pelaku bisnis pariwisata merespons positif Digital Market Place Platform yang ditawarkan secara B to B (business to business) oleh Indonesia Travel Exchange (ITX). Tercatat sejumlah 30 industri, baik suplier maupun travel distributor langsung mendaftar dan bergabung.

"Mirip dengan saat sosialisasi Go Digital di Lombok, tidak banyak yang langsung gabung menjadi members. Mereka pelajari dulu, sistem, prosedur dan prospeknya, setelah itu baru berbondong-bondong resmi masuk. Dari 30 travel agent baru masuk 19 saja, sedang dari hotel, resort, golf, dari 90 supplier ada 11 yang teken. Saya optimis setelah ini akan semakin ngebut," ujar Dicke Adhitya Rustiadi, GM Tourism & Hospitality yang juga merupakan Satgas ITX di Batam.

Dicke juga mengaku bahwa tidak mudah untuk menjelaskan ITX sebagai platform Digital Market Place. Semacam pasar atau mall yang menjadi konektor antara supply dan demand dalam ekosistem pariwisata. "ITX bukan OTA (online travel agent), ITX mensimplifikasi proses , ITX membuka pasar yang lebih luas sampai ke mancanegara dan ITX bukan hanya IT platform untuk tourism, tetapi juga bisa dijadikan alat untuk meningkatkan bisnis pelaku industri pariwisata," tukasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ITX memiliki banyak keunggulan, yakni comprehensive, cost effective, dan customer experience. Dari sisi comprehensive, semua pemilik produk wisata mulai dari akomodasi, transportasi, restoran, event, attraction, merchandise, paket wisata, dari skala kecil sampai skala besar, baik yang sudah memiliki booking system maupun yang belum, baik yang online travel agent maupun konvensional dan semua yang berbadan hukum dapat bergabung dengan ITX.

Dari sisi cost effective, ITX juga efektif dalam pembiayaannya. Untuk bergabung dengan ITX tidak dikenakan biaya. Dengan bergabung dengan ITX, kesempatan pasar lebih luas, jumlah produk dan dan portofolio lebih banyak, dan dapat mensimplifikasi proses yang membutuhkan biaya dan waktu.

Terakhir dari sisi customer experience, ITX juga memudahkan pelaku bisnis pariwisata untuk mendapatkan sistem digital online yang lengkap. Dari Look - Book - Pay dengan modul in single journey, para pelaku industri juga tidak perlu dipusingkan lagi dengan masalah IT dan dapat lebih fokus pada peningkatan pelayanan juga pengembangan paket-paket produk yang menjadi core bisnis dari pelaku industri pariwisata.

Hingga kini, industri yang sudah bergabung telah mengalami peningkatan yang signifikan. Sebanyak 5.100 hotel, 7 attraction, 10 airlines telah melakukan registrasi. Untuk distributor yang bergabung pun dipenuhi dengan nama-nama besar seperti Booking.com, Expedia, CTrip, Ticket.com, Nusatrip, Astrindo, 19 local travel agent di Kepri.

Claudia Ingkiriwang, Ketua Probis ITX, Sigma menjelaskan banyak pihak yang belum tahu betul apa itu Go Digital dalam industri pariwisata. "Yang dimaksud Go Digital itu sudah 100% menggunakan basis digital, dari look, book, dan pay ke dalam satu platform melalui bentuk online. Bayarnya tidak lagi di sistem yang berbeda, tidak perlu datang ke ATM atau ke counter teller lagi. Kalau masih pakai cara itu, ya belum Go Digital. Lalu, juga masih ada kontak atau komunikasi orang dengan orang, customers dengan penyedia servis, itu juga belum biaa disebut Go Digital. Semua harus sudah tersistem dengan baik, rapi, aman, dan tersertifikasi. Booking system saja, kalau membangun sendiri bisa ratusan juta rupiah," ucapnya.

Sistem booking harus sudah terintegrasi dengan baik, antara hotel (supplier), travel agent (distributor) dan market place-nya. Sebab, satu hotel bisa jadi dijual bersama oleh banyak agency seperti Booking.Com, Agoda.Com, atau lainnya.

Untuk bergabung di ITX bebas biaya, gratis template website, sehingga bisa menyusun website sendiri yang sudah disiapkan, dan gratis booking system. Kalau itu harus dibuat sendiri, biayanya cukup mahal. Hanya success fee 2,5% dari transaksi saja dan itu dipotong sesudah terjadi transaksi," tambah Claudia.

Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang IT, Samsriyono Nugroho menyebutkan Go Digital tidak bisa dihindari. Seperti halnya Menteri Pariwisata, Arief Yahya selalu mengedepankan jargon "Semakin Digital Semakin Personal, Semakin Digital Semakin Global, Semakin Digital Semakin Profesional". Go Digital bukanlah hanya untuk pelaku industri yang sudah lama dan besar, tetapi juga untuk UMKM yang masih kecil. Dengan catatan harus berbadan hukum dan memiliki reputasi baik. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER