Kopi Susu Nabati Kini Makin Digemari

Vega Probo | CNN Indonesia
Kamis, 27 Okt 2016 06:27 WIB
Adanya alternatif mengonsumsi susu nabati berarti orang-orang masih menikmati minuman sehari-hari mereka, macam kopi, muesli dan smoothie.
Ilustrasi (Kaboompics/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada kalanya orang tidak bisa menoleransi laktosa, atau menjalani gaya hidup vegan. Mereka lebih memilih susu nabati, variasi yang menjadi tren beberapa tahun belakangan ini.

Di rak susu di supermarket, Anda biasa mendapati produk susu almond, susu kedelai, susu beras, susu oat, susu kelapa, susu macadamia dan campuran beberapa variasi tipe.

“Ada orang-orang yang secara fisik tidak bisa minum susu karena laktosa, tidak bisa menoleransi casein atau whey, atau alergi, dan di antara mereka menghindari susu dan produk susu [hewani],” kata ahli gizi Zoe Bingley-Pullin kepada Huffington Post Australia.

Orang-orang yang dimaksud Zoe itu antara lain pengikut gaya hidup vegan dan paleo diet, pengidap endocrine disorder macam endometriosis dan PCOS, juga skin disorder macam eksim dan jerawat. “Mereka jelas tidak menyukai produk susu hewani.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Adanya alternatif susu nabati berarti orang-orang masih menikmati minuman sehari-hari mereka dan makanan, macam kopi, muesli serta smoothie, tanpa produk susus hewani," kata Zoe.

Ia menambahkan, “Susu nabati macam susu kelapa, beras, kacang-kacangan, oat dan kedelai secara umum juga memiliki konsistensi sama sebagaimana susu hewani. Jadi orang-orang tidak merasa kehilangan [kesempatan untuk minum susu].”

Sementara susu sapi mengandung kalsium dan protein tinggi, ahli gizi Pip Reed menyatakan mereka yang mengonsumsi susu nabati juga mendapatkan nutrisi dalam kualitas yang sama.

“Susu regular merupakan sumber kalsium dan protein yang mana juga ditawarkan susu nabati,” kata Pip kepada Huffington Post Australia.

“Banyak orang bergantung pada susu hewani untuk memperoleh kalsim harian, maka bagi mereka yang memilih susu nabati, tambahan kalsium menjadi cara yang tepat untuk menggantikannya.”

Untuk memastikan Anda mendapatkan cukup kalsium, cek kandungan susu minimal 120 mg atau kalsium per 100 gram. Ada produk susu di pasaran yang sama sekali tidak mengandung tambahan calcium phosphate.

“Seringkali susu nabati diperkuat dengan kalsium sebagaimana keyakinan banyak orang bahwa produk susu adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium,” kata Zoe. “Kalsium dibutuhkan, begitu pula vitamin D dan vitamin K, untuk kesehatan tulang dan mencegah penyakit tulang macam osteoporosis."

Soal kandungan protein, susu kedelai susu hemp dan susu oat adalah tiga terpopuler yang menjadi kesukaan banyak orang.

Meskipun produk non-susu hewani diketahui bermanfaat bagi orang-orang yang tidak bisa (atau memutuskan tidak memilih) minum susu sapi, masih ada hal yang perlu diketahui sebelum menikmati susu nabati.

“Kandungan kalsium susu nabati ‘tergeletak’ di bagian bawah [kemasan], jadi agar mendapatkan manfaatnya, penting untuk mengocok sebelum disajikan,” kata Pip.

Pip menyatakan, mengocok susu nabati sebelum mengomsusinya juga untuk ‘membangunkan’ kandungan vitamin dan mineral di dalamnya.

Pip mencontohkan susu almond. “Material almond bakal lebih berat dari air campurannya, artinya si almond [dan bubuknya] bakal ‘tergeletak’ di dasar kemasan, di situ lah Anda temukan nutrisinya. Jadi mengocoknya terlebih dulu akan membuatnya lebih bermanfaat.”

Pip juga menyarankan agar konsumen memilih produk susu nabati yang sehat serta memperhatikan bahan-bahan tambahan, macam pemanis atau preservative yang terkandung susu nabati sebelum membelinya di supermarket.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER