Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini, hanya makanan atau minuman probiotik yang mengandung bakteri baik bagi tubuh saja yang populer. Namun sebenarnya, banyak orang masih bingung terkait hal tersebut.
Menurut Patricia Hibberd, pediatri dan kepala kesehatan global MassGeneral Hospital for Children Boston, masyarakat sering salah paham tentang penggunaan probiotik, juga keuntungan serta perannya dalam mendukung kesehatan tubuh.
"Orang tidak mengerti seluk-beluk yang berkaitan dengan organisme yang berbeda," kata Hibberd. "Bahkan ini menjadi hal yang membingungkan bagi dokter dengan banyaknya pilihan probiotik, ketika pasien mereka meminta saran."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir
Live Science, berikut ini lima mitos terkait probiotik dalam makanan atau minuman serta jawaban dari ahli.
1. Semua probiotik sama Anggapan ini jelas dibantah oleh Hibberd. Probiotik yang beredar di pasaran bisa saja memiliki kandungan bakteri yang berbeda-beda.
Beberapa probiotik memiliki organisme
strain tunggal, sedangkan lainnya bisa
multistrain. Strain berbeda dari spesies yang sama bisa jadi punya dampak kesehatan yang berbeda pula.
Konsentrasi mikroba juga sangat bervariasi di antara produk yang ada di pasaran. Karena perbedaan organisme ini menghasilkan dampak yang berbeda, maka sulit bagi para ilmuwan mengetahui secara persis manfaat dan cara kerja organisme tersebut.
"Orang perlu mengetahui fitur penting dari sejumlah organisme probiotik yang dapat mencegah atau berperan dalam kondisi medis tertentu," kata Hibberd.
2. Probiotik dapat menggantikan obatMeski perawatan alami mulai menunjukkan pertumbuhan peminat, probiotik biasanya dipelajari dalam hubungannya dengan penggunaan obat, namun bukan sebagai pengganti.
"Saya tidak akan pernah menganjurkan menghentikan penggunaan obat dan mengubahnya menjadi probiotik," kata Hibberd.
Sebaliknya, Hibberd menganjurkan menggunakan probiotik sebagai penambahan pengobatan yang sudah ada, atau untuk tindakan preventif.
3. Label makanan memberikan jumlah mikroba akuratSeringkali label makanan memberikan keterangan mikroba yang terkandung di dalamnya. Meski tidak selalu memberikan gambaran akurat.
Hibberd mengatakan, beberapa suplemen berkualitas tinggi dari produsen terkemuka biasanya memberikan keterangan jumlah mikroba, kadang hingga tataran genus, spesies dan strain.
Namun sebuah studi pada 2013 oleh ConsumerLab.com menemukan lima dari 19 suplemen probiotik yang diuji mengandung mikroba lebih sedikit dari yang diiklankan, yaitu hanya 16-56 persen.
4. Yoghurt adalah sumber baik probiotik"Bukan mentang-mentang yoghurt, lantas ada probiotik di dalamnya," kata Hibberd.
Beberapa yoghurt menampilkan label 'hidup dan kultur aktif' di daftar komposisi mereka. Namun tidak semuanya sesuai. Semua yoghurt dengan bakteri hidup mengandung
Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus.Namun, beberapa perusahaan dan produsen probiotik menambahkan bakteri setelah proses pasteurisasi seperti
L. acidophilus, L. bulgaricus, L rhamnosus, dan
L. casei.5. Konsumsi probiotik cegah fluOrang sering mencari produk untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka agar jarang sakit. Memang ada beberapa data awal yang mendukung pendapat tersebut, namun Hibberd mengatakan belum ada pengujian lebih lanjut.
Menurut Hibberd, para peneliti masih mencoba mencari tahu secara persis proses kerja probiotik untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
(vga/vga)