Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi, penulis puisi dan novel asal Kanada, Leonard Cohen, telah meninggal dunia pada Kamis (10/11).
Sepeninggal Cohen, sejumlah penggemar mulai mendatangi Hotel Chelsea di Manhattan, Kota New York, Amerika Serikat, untuk mengenang pria yang mengembuskan napas terakhir di usia 82 tahun itu.
Dikutip dari
NME, baru-baru ini, di depan lobi hotel ikonik tersebut, terlihat sejumlah barang yang dijadikan simbol mengenang Cohen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benda yang ditinggalkan oleh para penggemar mulai dari karangan bunga, lembaran surat, foto sampai sebotol wine.
Sosok Cohen identik dengan Hotel Chelsea karena ia sempat merilis lagu
Chelsea Hotel #2 pada 1974.
Dalam lagunya, ia mengisahkan tentang pengalaman bercinta di salah satu kamar yang menurutnya sangat berkesan.
“
I remember you well in the Chelsea Hotel,” bunyi sepenggal lirik lagu tersebut.
Kepergian Cohen pertama kali diberitakan melalui unggahan status di akun Facebook-nya.
Sampai saat ini, rekannya sesama musisi masih berduka, bahkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menyampaikan belasungkawa.
Walau Cohen telah tiada, bangunan Hotel Chelsea masih tegak berdiri di 222 West 23rd Street, Chelsea, Manhattan.
Dibangun pada 1883, hotel bertingkat 12 ini memiliki 250 kamar dalam bangunan bergaya Victorian Gotchic.
Sejak 1966, hotel ini ditetapkan sebagai ikon Kota New York dan masuk dalam daftar bangunan bersejarah pada 1977.
Selain Cohen, hotel ini juga menjadi rumah ke-dua bagi penulis, musisi, aktor dan selebriti dunia. Sekitar era '80-an, banyak di antara mereka yang bahkan menyewa kamar di sini untuk jangka panjang.
Sejumlah sejarah tertoreh di Hotel Chelsea. Penulis Arthur C. Clarke berhasil menyelesaikan novel
2001: A Space Odyssey di sini.
Tak ketinggalan juga tragedi, yaitu saat Nancy Spungen, kekasih Sid Vicious ‘Sex Pistols’ ditemukan tak bernyawa akibat ditusuk benda tajam.
(ard)