AP II Tingkatkan Kinerja untuk Dukung Sektor Pariwisata

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) dinilai gesit dalam megembangkan industri pariwisata oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Pasalnya, AP II memberikan dukungan penuh pada pariwisata yang menghasilkan Indonoesia Incorporated sudah mulai berjalan di sektor pariwisata. Walaupun kebijakan ini lebih mengarah kepada Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan, AP II memberikan peranan penting dalam hal dukungan dari objective services. "Terima kasih AP II, Kemenhub dan Kemen BUMN yang terus mengisi peran besar dalam pengembangan destinasi dan industri pariwisata," ujar Arief Yahya di Bandara Soekarno Hatta.

Industri pariwisata Indonesia tengah mengusung konsep 3A untuk tahun 2019. 3A tersebut adalah Akses, Atraksi, dan Amenitas yang merupakan syarat sebuah destinasi bisa berkembang. AP I dan II mengambil peran untuk akses dengan menjalankan misi service excellent. "Kapasitas tempat duduk atau seats capacity kita hanya sanggup sampai 2016 dengan total 19 juta daya angkut dan 12 juta diantaranya wisman," terang Arief Yahya.

Pada tahun 2017 mendatang, kapasitas tempat duduk mentok. Oleh karena itu, harus ada cara agar bisa menambah 4 juta tempat duduk lagi. Di tahun 209, total kapasitas harus mencapai 30 juta untuk mengangkut 20 juta wisman. "Karena itu, ketika Kemhub sebagai otoritas penyelenggara angkutan udara darat dan laut men-support, kami merasa punya teman. Optimisme kami semakin tebal dan kuat," tukasnya.

AP II berkomitmen untuk mengembangkan parisiwata dengan meningkatkan rute internasional dan  mempromosikan destinasi wisata di setiap bandaranya. AP II juga telah menandatangani nota kesepahaman/MoU dengan Kementerian Pariwisata. Kedua pihak akan bersinergi memperkenalkan pariwisata nasional ke dunia internasional serta meningkatkan jumlah wisman ke Indonesia.

“AP II akan berperan aktif dalam meningkatkan frekwensi kunjungan wisman ke Indonesia khususnya melalui bandara yang dikelola perusahaan, antara lain dengan menyediakan program insentif bagi maskapai yang membuka rute baru penerbangan internasional,” kata Rosita Kurniawati, Chief of Air Traffic & Tourism Development PT Angkasa Pura II (Persero).

Selain itu, logo Wonderful Indonesia juga akan memenuhi bandara yang dikelola oleh AP II. “Sebagai bagian dari promosi bersama Kementerian Pariwisata, AP II juga akan mencantumkan logo Wonderful Indonesia serta menampilkan video dan foto milik Kemenpar di seluruh bandara yang dikelola perusahaan. Di samping itu, AP II juga akan ikut berpartisipasi dalam setiap event internasional dan kegiatan-kegiatan lainnya,” jelas Rosita Kurniawati.

Fasilitas dan pelayanan yang baik di setiap bandara juga akan disediakan oleh AP II sehingga dapat mendatangkan lebih banyak wisman. Salah satunya adalah Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh yang sedang dipromosikan oleh Kemenpar ke World's Best Airport fot Halal Travellers 2016 di #WHTA2016 Abu Dhabi, UEA. Melalui semua jaringan media sosial, Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda terus dipromosikan untuk mendapatkan vote. Anda hanya cukup klik voteindonesia.com. Ada 12 nominator, salah satunya Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh di bawah AP II.

Dalam aspek operasional, AP II juga akan melakukan penyesuaian di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang. Kepulauan Riau dengan memperpanjang jam operasional dari pukul 19.00 WIB menjadi pukul 24.00 WIB. Hal ini dilakukan seiring dengan rencana Sriwijaya Air dan Citilink membuka penerbangan dari Tiongkok. Strategi penyesuaian operasional ini juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah pergerakan penumpang di bandara-bandara.

Tercatat sekitar 77,66 juta penumpang atau meningkat 12,6% pada bukan Januari hingga Oktober 2016 di seluruh bandara yang dikelola AP II. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa ada peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lal, yakni sebanyak 68,96 juta penumpang. Hingga akhir tahun ini atau sepanjang Januari hingga Desember 2016, diperkirakan jumlah penumpang dapat mencapai 93,23 juta penumpang atau naik 11% dibandingkan dengan Januari – Desember 2015 sebanyak 84,29 juta penumpang.

Muhammad Awaluddin, Direktur Utama AP II mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah penumpang terjadi karena tiga hal. Pertama, fundamental  ekonomi Indonesia membaik. Kedua, pembukaan rute baru baik jalur internasional maupun domestik. Ketiga, tahun ini beberapa maskapai mengganti pesawat berbadan sedang atau narrow body menjadi berbadan lebar atau wide body sehingga  kapasitas angkutnya meningkat.

“Melalui sejumlah program inovasi dan rencana bisnis baru, tahun depan kami menargetkan jumlah penumpang di bandara-bandara AP II dapat mencapai 100 juta penumpang dengan   rute domestik 80% dan 20% internasional,” jelasnya.

AP II JUGA berkomitmen menampilkan kearifan lokal dipadu dengan teknologi informasi terkini sebagai bagian peningkatan kepada penumpang pesawat. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk peningkatan pelayanan di bandara-bandara "Saat ini AP II sedang melakukan transformasi bisnis salah satunya dengan menggenjot  pembangunan infrastruktur fisik dan lunak. Soft infrastructure itu adalah teknologi informasi dalam rangka menunjang smart airport di bandara-bandara yang dikelola AP II. Quick Win untuk airport go digital sudah ditetapkan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta," ucap Awaluddin.

AP II memiliki 9 program utama dalam mewujudkan smart airport di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Di antaranya adalah penyediaan aplikasi mobile, kios self service check in dan self service baggage drop, peningkatan bandwidth WiFi menjadi 50 Mbps per access point, smart toilet, smart parking building, pembuatan fleet management system untuk shuttle dan public bus bandara, digitalisasi proses antrian taksi, pembangunan airport operation control center (AOCC) serta integrasi automatic baggage handling system (Automatic BHS).