Jakarta, CNN Indonesia -- Kursi kelas eksekutif di maskapai penerbangan dikenal dengan kenyamanan dan fasilitas yang tidak akan membuat penumpang merasa pegal meski harus menghabiskan waktu berjam-jam di angkasa.
Selain kursi, bantal atau selimut yang nyaman dan fasilitas hiburan, ada juga layanan lain yang ampuh membuat penumpang kelas premium tak merasa bosan, yakni menu makanan.
Untuk memuaskan penumpang istimewanya, beberapa maskapai penerbangan dunia ternyata punya dapur rahasia. Rahasia itulah yang kemudian membuat harga tiket kursi
first class bisa mencapai ribuan dolar atau setara puluhan hingga ratusan juta rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Singapore Airlines (SQ), misalnya. Penerbangan milik Negeri Singa itu menawarkan sajian istimewa untuk penumpang tujuan New York-Singapura.
Tidak tanggung-tanggung, SQ menjual tiket untuk merasakan kenikmatan beberapa jam di angkasa itu hingga kisaran US$7.500 atau setara Rp100,5 juta.
Dilansir dari
Quartz, harga kursi tersebut ternyata sangat mahal karena penumpang disajikan menu makanan berkelas selama perjalanan 21 jam.
Santapan yang ditawarkan pun bukan lagi dikirimkan oleh perusahaan katering terkenal, namun tangan-tangan chef andal yang meramunya di dapur.
Alfred Portale, chef yang bertanggung jawab membuat sajian super istimewa di maskapai ini merupakan executive chef di restoran bertaraf Michelin di New York, Gotham Bar and Grill.
Setiap enam bulan sekali, chef yang telah mendapatkan James Beard Award ini harus membuat kreasi menu baru untuk penumpang-penumpang kelas premium SQ.
Dan sebenarnya bukan hanya satu chef yang bertanggung jawab atas kepuasan perut penumpang maskapai ini. SQ ternyata mendaulat sembilan chef dari seluruh dunia sebagai dewan kuliner yang akan memilih menu apa saja yang layak dikeluarkan untuk warga
first-class.
Executive chef restoran Shanghai Jade Garden Zhu Jun, chef restoran bintang dua Michelin di Milan Carlo Cracco, adalah dua nama yang sudah terkenal di industri kuliner dunia, yang terlibat dalam pemilihan menu SQ.
Demi mendapatkan sajian yang tak sekadar makanan yang dihangatkan, chef-chef tersebut pun dituntut untuk dapat membuat makanan yang tetap terjaga kenikmatannya, meski harus dihangatkan kembali sebelum diantarkan ke hadapan penumpang
first class.
Ternyata, mereka memilih daging-daging yang tidak mudah kering ketika dikeluarkan dari oven
microwave dapur pesawat. Artinya, ikan-ikan berlemak seperti salmon dan halibut menjadi pilihan utama.
Portale mengatakan, dia lebih memilih potongan daging yang tebal agar protein di dalamnya tetap terjaga. Salah satu sajian yang menjadi favoritnya adalah daging babi yang dimasak secara perlahan.
"Kami memilih makanan yang identik dengan sajian warga Amerika yaitu
tenderloin babi, namun dibuat dengan lebih mirip
filet mignon. Sangat lembut dengan bumbu aprikot," katanya.
Di tempat lain, maskapai penerbangan internasional yang juga menggaet chef terbaik dunia adalah Qatar Airways dengan Chef Nobu Matsuhisa, Qantas bersama Chef Neil Perry, Air France dengan Daniel Boulud, sedangkan salah satu chef terbaik dunia Heston Blumenthal digaet oleh maskapai British Airways.
(meg/vga)