Pria pun Bisa Galau Hanya Gara-gara Rambut

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 24 Nov 2016 18:29 WIB
Perempuan galau bila penataan rambutnya salah total, sementara pria galau sekalipun penataan rambut hanya salah sedikit.
Ilustrasi: Perempuan galau bila penataan rambutnya salah total, sementara pria galau sekalipun penataan rambut hanya salah sedikit. (PDPics/Hasmat Ali)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah potong rambut atau tata rambut bisa membuat sebagian wanita galau sepanjang hari, sampai-sampai muncul istilah bad hair day.

Namun ternyata, bukan hanya kaum hawa saja yang mengalami bad hair day, kaum adam juga. Mereka bakal gelisah, terutama jika potongan rambut kurang menunjang penampilannya secara keseluruhan.

"Sebenarnya kegalauan laki-laki dan perempuan beda," Ion Akhmad, man style expert saat ditemui CNNIndonesia.com di peluncuran 4 Man Hair Character 2017 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun membuat pengandaian versinya sendiri: perempuan galau bila penataan rambutnya salah total—100 persen, sementara pria galau sekalipun penataan rambut hanya salah sedikit—50 persen.

Meski galau, diakui Ion, laki-laki tetap pada kodratnya sebagai mahluk nalar. Tampilan rambut yang dirasa kurang pas, tidak lantas melunturkan rasa percaya dirinya atau mengutuk bad hair day.

"Karena kalau merasa kurang pada tampilan rambut, toh tinggal pakai topi," kata Ion. "Masalah beres."

Penampilan Sesuai Usia

Gaya rambut pria memang tidak serumit wanita yang memiliki beragam jenis penataan dan tahapan perawatan rambut. Cenderung monoton, terutama bila si pria sudah merasa menemukan gaya yang menurutnya pas.

Masalahnya, tak banyak pria masa kini yang 'berhasil' menemukan gaya tepat untuk diri sendiri. Kebanyakan pria lebih memilih 'gampangnya' saja: potongan rambut pendek sesuai kematangan usia dan tahapan hidupnya.

"Gaya rambut seorang pria sebenarnya cerminan bagaimana gaya hidupnya, terutama terkait fleksibilitas. Misalnya, pria yang cenderung aktif biasanya menginginkan gaya rambut yang praktis," kata Ion.

"Jadi," menambahkan, "untuk menentukan gaya yang tepat bagi pria, sebenarnya dilihat seberapa besar fleksibitasnya dalam keseharian. Namun konsultasi dengan barberman atau pemotong rambut dapat membantu menemukan gaya yang tepat."

Ion mengakui, pria membutuhkan proses bertahap dalam menentukan tampilan gaya rambut yang tepat baginya, dari memahami kebutuhan pribadi yang sesuai aktivitas keseharian, hingga mencari referensi tampilan yang tepat.

Tapi bukan berarti pria langsung menemukan gaya yang tepat begitu sudah konsultasi dengan barberman. Sering kali hasil potongan rambut akan berubah seiring pertumbuhan rambut itu sendiri.

Beberapa pria memutuskan mengganti beberapa gaya rambut dalam rentang jangka waktu tertentu, entah disebabkan merasa tidak pas atau menyesuaikan dengan pekerjaan dan bahkan alasan lain.

Ion sendiri mengaku pernah galau gara-gara rambut. Ia pernah mencoba berbagai cara, dari mengganti gaya rambut setiap dua tahun sekali, mempercayakan potongan rambut pada pemangkas rambut 'rumahan' hingga salon, sampai gonta-ganti aneka warna rambut.

"Kalau sudah menemukan karakter yang tepat dari diri pribadi dan mencari referensi, kemudian try and error saja. Rambut pria pendek kok, tinggal tunggu tiga pekan lagi dipotong. Karena kalau tidak dicoba tidak tahu salahnya ada di mana," kata Ion.

"Namun rambut laki-laki itu [secara umum] ya pendek," katanya seraya menegaskan, "kuncinya adalah rambut dan wajah saling mendukung. Perlu uji coba memang, tampilan wajah dan rambut memang harus saling mendukung."

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER