Jakarta, CNN Indonesia -- Gangguan mental dan stres kerap dialami pasien pengidap kanker, tak terkecuali
survivor (penyintas) kanker.
Namun peneliti menemukan bahwa sedikit dosis jamur
psilocybin atau '
magic mushroom' dibarengi konseling psikologis dapat meningkatkan pola pikir dan menyembuhkan rasa depresi penyintas kanker.
Melansir AFP, penemuan tersebut merupakan hasil dua penelitian yang dirilis baru-baru ini di
Journal of Psychopharmacology. Pendekatan tersebut secara signifikan mengurangi penderitaan mental yang dialami pasien kanker selama berbulan-bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian pertama dilakukan oleh para ilmuwan di Langone Medical Center New York University dan melibatkan 29 responden yang diberi
psilocybin.
Psylocibin adalah senyawa alami yang sering disebut 'magic mushroom'. Jamur ini adalah jenis narkotika ilegal di beberapa negara.
Seluruh responden dalam penelitian tersebut mengidap kanker tahap lanjut yang menyerang payudara, saluran pencernaan, atau darah. Mereka juga terdiagnosa menderita masalah tekanan psikologis serius yang berkaitan dengan kanker.
Setelah diberikan perawatan, 80 persen responden merasakan pikiran ringan lebih lama dari stres yang selama lebih dari enam bulan terakhir dialami.
Sebuah studi senada yang dilakukan oleh John Hopkins University atas 51 pasien juga menunjukkan perbaikan besar dalam kasus kecemasan dan depresi.
Kebanyakan pasien mengatakan kualitas hidup mereka meningkat, dan mereka merasa lebih banyak energi, menjalani hubungan sosial lebih baik dengan kelurga dan lingkungan, serta mampu bekerja lebih baik.
"Beberapa pasien juga melaporkan sejumlah peningkatan bersifat spiritual, ketenangan yang tidak biasa, dan peningkatan perasaan altruisme atau lebih mementingkan orang lain," tulis tim peneliti New York University.
"Temuan kami menunjukkan bukti terkuat manfaat klinis dari terapi psilocybin, dengan potensi untuk mengubah perawatan bagi pasien dengan tekanan psikologis terkait kanker," kata Stephen Ross, direktur penyalahgunaan narkoba di Departemen Psikiatri NYU Langone.
"Bila percobaan klinis terbukti berhasil, selanjutnya masyarakat bisa mendapat pengobatan yang aman, efektif, dan tidak mahal untuk meringankan penderitaan yang selama ini menjadi penyebab kejadian bunuh diri di pasien kanker," lanjutnya.
Pasien disebutkan tidak mengalami efek samping besar sampai harus diinap atau kondisi kesehatan mental yang lebih serius.
Para peneliti percaya psilocybin mengaktifkan bagian otak tertentu yang dipengaruhi oleh serotonin, senyawa kimia yang berperan dalam mood dan kecemasan.
Mereka mengingatkan ada sejumlah pihak untuk tidak mempertimbangkan pasien tertentu menjalani terapi psilocybin, termasuk remaja dan orang dengan skizofrenia.
(chs/vga)