Jakarta, CNN Indonesia -- Tahun 2016, yang sebentar lagi usai, mungkin layak disebut tahun yang 'panas.' Betapa tidak, serangkaian peristiwa politik terjadi, begitu pula bencana alam dan kematian sejumlah pesohor yang tak terduga.
Untung saja, ada konsep gaya hidup 'adem' yang diadopsi dari warga di negara-negara Nordik (kawasan Eropa Timur dan Atlantik Utara) yang mungkin bisa menolong Anda menjalani berbagai kegiatan di pengujung akhir tahun dan seterusnya
Konsep yang sedang
nge-tren itu adalah
hygge (baca:
hyue-gar, hoog-jar, tetapi lazimnya
hoo-gah), dalam bahasa Norwegia berarti kesejahteraan.
Time mengabarkan, tren yang satu ini berpotensi menyebar di Inggris, juga Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebetulnya, Denmark sudah lebih dahulu menggunakan kata hygge sejak 1880-an. Istimewanya hygge: bisa diterapkan sebagai kata sifat, kata benda dan kata kerja. Yang jelas, hygge bisa menjadi bagian integral dari budaya negara dan identitas diri.
Hygge adalah suatu konsep dalam mengupayakan energi positif dan rasa aman dalam hidup. Helen Russell, penulis
The Year of Living Danishly, mendefinisikan hygge sebagai kondisi "bebas dari sesuatu yang menyebalkan atau meluapkan emosi."
Hygge, menurut Helen, lebih berfokus pada kebersamaan dengan memprioritaskan orang-orang di kehidupan anda. Perempuan yang hijrah dari Inggris ke Denmark, pada 2013, ini tak asing dengan hygge yang biasa mengisi perbincangan sehari-hari.
Meik Wiking, selaku CEO The Happiness Research Institute dan penulis
The Little Book of Hygge, mengatakan, "Hygge telah ada selama berabad-abad, dan merupakan bagian sentral budaya Denmark."
Dikatakan Meik, hygge bukan gaya hidup, melainkan cara hidup. Tren ini juga telah mempengaruhi produk kecantikan, resep, pakaian dan bahkan konsumsi alkohol di Inggris. Hygge pun masuk
Oxford Dictionary World of The Year 2016.Bahkan lebih dari 1,5 juta orang membahasnya di Instagram dengan tagar #hygge yang menampilkan foto interior ruangan dengan suasana yang hangat, berlibur di pondok saat musim dingin dan berbagai kerajinan tangan.
Sejatinya, hygge tidak mudah dijabarkan, namun konsep ini kerap dihubungkan dengan rahasia sukses warga Denmark yang disebut paling bahagia di dunia. Mereka menerapkannya selama musim dingin di mana waktu malam berlangsung 17 jam.
Musim dingin di Denmark yang berlangsung lama, berpotensi menimbulkan efek buruk bagi kesehatan mental warganya. Demi memerangi hawa dingin yang bagai menusuk tulang, mereka menerapkan hygge untuk menghangatkan tubuh.
"Tren hygge bisa diwujudkan dengan cara berkumpul dengan keluarga dan teman-teman untuk bersantap di ruangan berpencahayaan redup," kata Susanne Nilsson, selaku dosen Denmark di London Morley College kepada BBC, dikutip
Standard.
"Atau," Susanne menambahkan, "Anda juga bisa menghabiskan waktu dengan membaca buku yang bagus. Ini sangat membantu ketika Anda tidak memiliki banyak waktu luang untuk orang-orang di sekitar Anda."
(awita ekasari larasati/vga)