Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir tiga dari empat orang dewasa di Meksiko mengalami kegemukan, demikian hasil survei yang dilakukan pemerintah setempat.
Jumlah mereka terus bertambah sekalipun sudah dicanangkan beragam program melawan obesitas dalam empat tahun terakhir.
Melansir AFP, dalam laporan yang diumumkan pada Kamis (15/12) waktu setempat, angka ini masih menjadikan Meksiko sebagai salah satu negara dengan jumlah pengidap kegemukan tertinggi di dunia menyaingi Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan Menteri Kesehatan Meksiko, jumlah pengidap kegemukan di Negeri Telenovela tersebut naik dari 71,2 persen pada 2012 menjadi 72,5 persen pada tahun ini.
"Ada peningkatan yang sangat sedikit namun tidak signifikan secara statistik," kata wakil Menteri Kesehatan Meksiko Pablo Kuri dalam jumpa media.
"Di satu sisi, fenomena kegemukan di masyarakat terbilang stabil," kata Kuri.
Program pemerintah Meksiko melawan kegemukan bukan hanya menekan pertumbuhan jumlah orang obesitas, tapi juga berhasil menurunkan angka kasus serupa pada anak-anak.
Data survei tersebut menunjukkan, jumlah anak-anak obesitas di bawah usia lima tahun turun 11 poin dari 34,4 persen pada 2012 menjadi 33,2 persen pada tahun ini.
Namun kalangan remaja penderita obesitas justru mengalami kenaikan jumlah dari 34,9 persen pada 2012 menjadi 36,3 persen pada tahun ini.
Riset tersebut melibatkan 30 ribu orang di negara dengan jumlah populasi 120 juta tersebut.
Meksiko menjadi salah satu negara konsumen minuman gula terbesar di dunia. Pemerintah setempat pun sudah menerapkan pajak pada jenis minuman tersebut pada 2014 sebagai upaya menurunkan tingkat konsumsi.
Upaya selama dua tahun itu membuat jumlah konsumsi minuman gula di Meksiko turun enam persen.
Selain menerapkan pajak minuman gula, pemerintah juga meluncurkan serangkaian program mendorong masyarakat menjauhi makanan cepat saji, mengonsumsi banyak air mineral, dan berolahraga lebih rutin.
Obesitas atau kegemukan menjadi masalah kesehatan baru hampir di abad ke-21. Badan Kesehatan Dunia atau WHO mencatat, sebanyak 42 juta anak pra-sekolah dalam skala global mengalami kegemukan pada 2013.
WHO juga mencatat setidaknya 2,8 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit yang terkait kelebihan berat badan. Prevalensi obesitas juga meningkat hampir dua kali lipat antara 1980 dan 2008.
Dan di negara dengan jumlah obesitas yang tinggi, kondisi kelebihan berat badan ini membunuh 66 persen lebih banyak dibandingkan kekurangan berat badan.
Obesitas berkontribusi sebesar 44 persen kasus diabetes, 23 persen penyakit jantung, dan tujuh hingga 41 persen kasus kanker.
(vga/vga)