Studi: Pencinta Kucing Cenderung Gemar BDSM

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2016 18:14 WIB
Sebuah studi terbaru mendapati fakta bahwa pencinta kucing cenderung menyukai variasi aktivitas seks macam BDSM.
(Pixabay/Counselling)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada banyak cara melihat karakter seseorang, salah satunya lewat hewan peliharaan. 

Sebuah studi terbaru mendapati fakta bahwa pencinta kucing cenderung menyukai variasi aktivitas erotis macam bondage, discipline, dominance and submission, sadomasochism (BDSM).

Melansir Metro, menurut studi terbaru tersebut, orang yang terpapar toksoplasma lebih mungkin terangsang secara seksual oleh rasa takut, bahaya atau ketidakberdayaan seksual atau submisif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian ini dilakukan di Ceko dan Slovakia dengan melibatkan lebih dari 36.500 orang. Sebagian dari mereka tercatat mengidap toksoplasma dan sisanya bebas parasit.

Studi ini pun menemukan fakta bahwa individu yang memiliki kecenderungan terangsang dengan situasi berbahaya atau tidak berdaya, juga mengarah pada gejala terinfeksi parasit.

Namun tim peneliti mengatakan sebagian besar individu yang menikmati BDSM mempunyai hasrat yang muncul dari dalam diri sendiri.

Penulis utama, Jaroslav Flegr, mengatakan manusia akan selalu memiliki jenis hubungan tertentu antara rasa takut dan aktivitas seks.

Tim ilmuwan mengatakan penelitian ini bukannya menyoroti peran hewan penyebar toksoplasma macam kucing sebagai penyebab seseorang kecanduan BDSM.

Mereka menjelaskan bahwa mungkin ada keterkaitan antara keberadaan toksoplasma terhadap otak dan perilaku manusia, dalam hal ini berdampak pada kecenderungan menikmati aktivitas seksual.

Penelitian ini juga menyebut orang dengan toksoplasma akan lebih mungkin tertarik dengan hal seperti perbudakan, kekerasan, dan bagi pria merujuk pada masokis dan pemerkosaan.

Infeksi toksoplasma atau biasa disebut tokso disebabkan oleh keberadaan parasit Toxoplasma gondii yang umum ditemukan di feses kucing.

Saat ini, sekitar sepertiga populasi dunia terinfeksi tokso. Namun penyakit ini jarang menunjukkan gejala medis. Pemeriksaan hanya dapat dilakukan dengan pengujian darah.

Namun beberapa gejala umum, macam flu, sakit kepala, demam dan kelelahan, bisa jadi peringatan dini. Dan pada beberapa orang, ada perubahan perilaku dan kejiwaan, antara lain schizophrenia dan bipolar.


(vga/vga)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER